Proyek Marina Internasional Diharapkan Mampu Serap Tenaga Kerja Lokal

Pembangunan proyek Marina Internasional oleh PT BTID harus melibatkan sumber daya manusia sekitar Marina.

oleh Dewi Divianta Diperbarui 13 Mar 2025, 20:00 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2025, 20:00 WIB
Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, I Wayan Mariyana Wandira
Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, I Wayan Mariyana Wandira (Dewi Divianta/Liputan6.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Denpasar - Baru-baru ini pagar laut atau palung air laut di kawasan Serangan sudah dilepas dan diganti dengan rambu-rambu peringatan. Artinya penanda proyek Marina Internasional oleh PT Bali Turtle Island Development (BTID) sudah dimulai. Proyek Marina Internasional dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) kura-kura Bali itu diharapkan mampu menyerap tenaga kerja warga sekitar. 

Proyek Marina Internasional tersebut juga nantinya akan menjadi marina pertama dengan standar internasional di Indonesia. Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, I Wayan Mariyana Wandhira mengatakan pihaknya mendukung segala bentuk pembangunan yang akan memberikan dampak positif untuk perekonomian, sosial dan budaya Bali. 

"Kami akan dukung selama itu sesuai kajian RIP (Rencana Induk Pelabuhan) Kota Denpasar, kajian menyeluruh untuk nelayan. Dalam hal ini harus jelas nelayan yang memang berpenghasilan dari hasil melaut, dan nelayan lainnya harus dikaji. Jadi bisa ditemukan dampak dan manfaat atas pembangunan marina itu sendiri," ujar dia kepada Liputan6.com di Denpasar, Minggu (9/3/2025).

Menurut Wandira, masyarakata Bali khususnya warga sekitar Marina harus mendapatkan dampak langsung atas pembangunan Marina Internasional yang dibangun oleh PT BTID tersebut. Kenapa? Wandira menjelaskan Bahwa seberapa banyak nelayan yang masih bergantung dari hasil melaut, berapa nelayan rekreasi dan juga nelayan pancing atau yang hanya sekedar hobi bukan sebagai mata pencarian utama.

Kajian itulah nanti yang bisa menjadi dasar pembangunan Marina internasional tersebut bisa berjalan apik yang memberikan manfaat untuk warga. "Kajian juga harus dilakukan menyeluruh, nantinya Marina Internasional ini akan di bawah siapa, kota, provinsi atau nasional," ungkapnya. 

Promosi 1

Dampak Ekonomi, Sosial, Budaya

Laguna Serangan Kawasan Bahaya yang Tidak Boleh dilintasi warga dan Turis
Laguna Serangan Kawasan Bahaya yang Tidak Boleh dilintasi warga dan Turis (Dewi Divianta/Liputan6.com)... Selengkapnya

Politisi Fraksi Partai Golkar tersebut memaparkan jika kajian harus dilakukan dari semua sektor, terlebih tentang rencana induk nelayan yang aktif dan hidupnya tergantung dari hasil melaut atau kelompok nelayan rekreasi, di mana Kota Denpasar harus memiliki kajian itu secara pasti. "Dampak positif dari Marina Internasional yang dibangun harus mencakup perekonomian, sosial dan budaya. Harus bisa menyerap sumber daya manusia di sekitar Marina," harap Wandhira.

Terpenting, Wandhira melanjutkan, nantinya Marina Internasional harus bisa menyerap sumber daya manusia atau lapangan pekerjaan bagi masyarakat khususnya sekitar pembangunan Marina Internasional. Dirinya berharap hal tersebut bisa dipersiapkan sejak saat ini.

Mengapa? menurut Wandhira, selama ini ia melihat banyak warga lokal yang wilayahnya digunakan pembangunan-pembangunan bertaraf internasional namun hanya bisa menyerap tenaga bagian out door. Dengan itu, dirinya berharap masyarakat bisa mempersiapkanskill atau kemampuan khusus untuk bisa menjadi tenaga kerja dengan kemampuan khusus atau di dalam struktur manajemen. 

Masyarakat bisa mempersiapkannya sejak sekarang lantaran proses pembangunan Marina Internasional masih berjalan. "Selama ini kita hanya kebagian pekerjaan 'out dor atau di luar manajemen, seperti OB, security dan lainnya. Sudah seharusnya warga lokal menyiapkan skill untuk punya posisioning di setiap proyek yang dibangun di Bali," ungkap Wandhira.

Sementara itu, ia meminta masyarakat sekitar pembangunan Marina Internasional mempersiapkan diri untuk bisa menaikkan skill. Tentunya hal tersebut bisa menjadi nilai tawar dalam setiap penyerapan tenaga kerja yang akan digunakan jika proyek Marina rampung. "Jangan sampai seperti itu (tenaga kerja out door) kita harus mempersiapkan diri untuk skill-skill yang dibutuhkan. Ke depan pembangunan Marina juga harus saling mendukung pekerjaan dan sumber daya sekitar," pungkas pria yang juga menjabat Ketua Umum Pengprov ISSI Bali itu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya