Liputan6.com, Jakarta - Indonesia berduka atas kepergian Prof. Mochtar Kusumaatmadja, seorang akademisi dan diplomat Indonesia yang merupakan arsitek terkenal dari Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957. Ia tutup usia di umur 92 tahun pada 6 Juni 2021.
Ia menggagas pengakuan formal atas "negara kepulauan" dalam hukum laut internasional, khususnya di Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982 (UNCLOS). Prof. Mochtar juga berkontribusi dalam pemulihan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Kamboja serta Indonesia dan Kuba.
Untuk membantu menyelesaikan konflik Kamboja, Prof. Mochtar menggunakan teknik diplomasi "pesta koktail".
Advertisement
Saling Bertukar Cerita pada Forum
Dalam rangka menghormasi jasa-jasa Prof. Mochtar, Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) menyelanggarakan forum publik daring dengan judul 'A Diplomat for All Seasons - Mengenang Prof. Mochtar Kusumaatmadja: Diplomat Ulung, Pendekar Hukum Laut, Cendekiawan Pendobrak' pada Kamis (17/6/2021).
Forum tersebut dimoderatori oleh Dr. Dino Patti Djalal selaku Pendiri dan Ketua FPCI dengan sejumlah pembicara seperti Ir. Sarwono Kusumaatmadja, Mantan Menteri Eksplorasi Kelautan RI, Prof. Hasjim Djalal, Ahli Hukum Laut Internasional dan Presiden Internasional Seabed Authority pada 1996, serta Bambang Harymurti, Komisioner PT Tempo Inti Media Tbk.
Pada forum tersebut, para pembicara saling bertukar kisah inspiratif mengenai almarhum Prof. Mochtar.
"Saya cuman denger dari orang saja bahwa Mochtar itu, tingkat kecerdasannya jauh melebihi usianya," ujar Sarwono saat menceritakan sekilas tentang kisah hidup Prof. Mochtar.
Selain Sarwono, Bambang Harymurti juga mengatakan bahwa, "Kalau Pak Mochtar lagi mau berdiplomasi itu memang luar biasa," katanya.
Reporter: Paquita Gadin
Advertisement