Liputan6.com, Washington, DC - Organisasi advokasi Muslim terbesar di Amerika Serikat (AS) mengumumkan boikot global pada hotel-hotel Hilton. Penyebabnya, perusahaan itu dituding terlibat pada pembangunan hotel yang sebetulnya merupakan masjid Uighur di China.
Council on American-Islamic Relations (CAIR) lantas mendatangi gedung The Capital Hilton di Washington DC untuk menggelar konferensi pers untuk boikot global.
Advertisement
Hotel yang ingin dibangun adalah Hotel Hampton di tempat yang dulunya lokasi masjid Uighur yang digusur.
"CAIR telah menghubungi Hilton Worldwide untuk membatalkan persetujuan lisensi untuk membangun Hotel Hampton di lokasi masjid yang dibuldoser di kota Hotan, China, tetapi pejabat-pejabat perusahaan belum merespons tuntutan itu," jelas pihk CAIR melalui situs resminya, dikutip Jumat (17/9/2021).
Langkah CAIR ini mendapat dukungan dari sejumlah organisasi, seperti Uyghur Human Rights Project, World Uyghur Congress, Campaign for Uyghur, dan Free Uyghurs Now.
Dukungan juga datang dari U.S. Council of Muslim Organizations (USCMO), serta Muslim Council of Britain, Belgium Uyghur Association dari Belgia, dan Justice for Liberties and All Committee dari Prancis.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Petisi
CAIR juga sudah merilis petisi yang dilayangkan kepada pihak Hilton agar membatalkan rencana mereka.
Pihak CAIR menyebut langkah China membuldoser masjid Uighur adalah bagian dari genosida terhadap Muslim Uighur.
"Berdasarkan organisasi-organisasi HAM, China sedang menahan dan menyiksa lebih dari satu juta warga Muslim di kamp-kamp konsentrasi dekat lokasi yang direncanakan untuk hotel Hilton. Ratusan masjid kuno telah dihancurkan sebagai bagian dari genosida ini," ujar pihak CAIR dalam petisi mereka.
Sejauh ini ada nyaris 1.500 orang yang mendukung petisi CAIR.
Klik di sini bila tertarik untuk tanda tangan.
Advertisement