Liputan6.com, Jakarta - Istilah ruang angkasa digunakan untuk membedakannya dengan ruang udara dan lokasi "terestrial". Terdapat banyak hal di ruang angkasa, namun, ada salah satu objek yang menarik di sana, yakni lubang hitam.
Lantas, apa itu lubang hitam yang berada di ruang angkasa?
Dilansir NASA, Kamis (14/10/2021), Lubang hitam atau yang biasa disebut dengan black hole adalah tempat di ruang angkasa yang di mana menarik begitu banyak gravitasi, sehingga cahaya tidak bisa keluar. Gravitasi begitu kuat karena telah terjepit ke dalam ruang kecil dan karena tidak ada cahaya yang bisa keluar, maka lubang hitam tidak dapat terlihat dengan mata manusia.
Advertisement
Namun, jika menggunakan teleskop ruang angkasa dengan alat khusus dapat membantu untuk menemukan lubang hitam tersebut. Alat khusus ini dapat melihat bagaimana gerakan bintang yang sangat dekat dengan lubang hitam, berbeda dari bintang lainnya.
Lubang hitam bintang terbentuk ketika pusat bintang yang sangat besar jatuh atau runtuh. Ketika itu terjadi, maka dapat menyebabkan supernova. Supernova adalah ledakan dari sebagian bintang ke ruang angkasa.
Baca Juga
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ukuran Lubang Hitam di Ruang Angkasa
Para ilmuwan mengatakan bahwa lubang hitam terkecil hanya sebesar satu atom. Meskipun ukuran nya yang kecil, lubang hitam ini memiliki massa setara dengan gunung besar.
Jenis lubang hitam lainnya disebut "bintang" yang terdapat di Galaksi Bima Sakti. Massanya bisa sampai 20 kali lebih besar dari massa matahari.
Lubang hitam terbesar disebut "supermasif." Lubang hitam ini memiliki massa yang lebih dari 1 juta matahari. Para ilmuwan telah menemukan bukti bahwa setiap galaksi bima sakti terdapat lubang hitam supermasif di pusatnya.
Lubang hitam supermasif yang terdapat di pusat galaksi bima sakti ini disebut dengan Sagitarius A. Sagitarius A memiliki massa yang setara dengan sekitar 4 juta matahari seperti bola yang sangat besar, sehingga akan muat jika menampung jutaan Bumi di dalamnya.
Menurut para ilmuwan, lubang hitam supermasif terbentuk di ruang angkasa pada saat yang sama dengan galaksi tempat mereka berada, sedangkan lubang hitam terkecil terbentuk ketika alam semesta dimulai.
Penulis: Vania Dinda Marella
Advertisement