Liputan6.com, Washington - Sebuah studi baru dari Penn State College of Medicine di Amerika Serikat menyelidiki manfaat dari mengonsumsi jamur. Pertama, mereka menemukan bahwa makan jamur menurunkan risiko kanker. Kemudian, mereka menemukan bahwa makan jamur secara teratur membantu menakut-nakuti kematian dini.
Baca Juga
Advertisement
Konsumsi jamur dalam jumlah sedang, orang dapat mengurangi kemungkinan mereka terkena depresi. Studi yang diterbitkan dalam Journal of Affective Disorders menguji 24.699 peserta, yang diberi dua kuesioner pada dua kesempatan berbeda, dikutip dari India Times, Minggu (24/10/2021).
Peneliti meminta semua peserta untuk mengingat setiap item makanan yang mereka konsumsi selama 24 jam terakhir. 5,2 persen dari semua peserta adalah pemakan jamur, sementara kejadian depresi secara keseluruhan di antara kelompok peserta adalah 5,9 persen.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kandungan Dalam Jamur
Penurunan tingkat depresi tercatat di antara mereka yang mengonsumsi jamur dalam jumlah sedang, sekitar 4,9 gram per hari.
"Moderasi adalah kunci" juga berlaku untuk jamur. Mereka yang melewati ambang batas moderat (dengan setidaknya 19,6 gram setiap hari) konsumsi jamur tidak mengalami penurunan dalam kasus depresi.
Dr Djibril Ba, penulis utama studi tersebut mengatakan kepada Medical News Today bahwa rahasianya mungkin terletak pada sifat antidepresan yang ada pada jamur jamur.
Dr Ba mengatakan bahwa jamur memiliki konsentrasi asam amino ergothioneine yang sangat tinggi, zat alami anti-inflamasi. Kadar asam yang tinggi ini dapat membantu meringankan stres oksidatif, yang pada gilirannya dapat mengurangi gejala depresi.
Selain itu, jamur berasal dari potasium, yang juga telah dikaitkan dengan pengurangan kecemasan sebelumnya. Bagaimanapun, tampaknya jamur memicu beberapa proses alami yang membantu meringankan gejala depresi pada manusia.
Â
Reporter: Cindy Damara
Advertisement