Liputan6.com, Kabul - Sekitar 50 orang teroris yang berafiliasi dengan kelompok teror ISIS menyerah di provinsi Nangarhar, Afghanistan timur pada Minggu 6 Februari.
Dikutip dari laman Xinhua, Senin (7/2/2022) penangkapan ini dikonfirmasi oleh seorang pejabat setempat di provinsi tersebut.
Advertisement
Baca Juga
"Sebanyak 50 anggota kelompok ISIS menyerah kepada otoritas intelijen di Nangarhar pada Minggu," kata Mohammad Bashir, kepala kantor intelijen provinsi.
Dia mengatakan, kelompok teror yang menyerah itu aktif di distrik Khogiani, Chaparhar, Shiwa, Rodat, Mumand Dara dan Kot di Nangarhar, yang dikenal sebagai kubu militan ISIS. Hingga kini, militan ISIS belum menanggapi laporan tersebut.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
ISIS Ciptakan Ketakutan di Kalangan Warga Afghanistan
Serangan teroris yang dilakukan oleh afiliasi ISIS di Afghanistan telah menyebarkan ketakutan pada warga.
"Saya sangat senang setelah pengambilalihan Taliban Agustus karena saya percaya bahwa serangan bunuh diri dan ledakan bom tidak akan terjadi lagi. Tapi harapan saya untuk perdamaian hancur karena kami telah menyaksikan serangkaian ledakan bom dan pembunuhan dalam beberapa pekan terakhir," kata warga Kabul, Sayyed Hashmat, kepada Xinhua.
Sebelumnya pada November 2021, kelompok teroris ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan mematikan di rumah sakit militer terbesar di negara itu di ibu kota Kabul.
Serangan itu terjadi ketika lima anggota ISIS bersenjatakan senjata dan jaket bom bunuh diri menyerbu Rumah Sakit Sardar Mohammad Daud Khan dan menewaskan banyak orang, termasuk tiga wanita, seorang anak," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid dikonfirmasi di media sosial.
Setidaknya dua penyerang meledakkan jaket bunuh diri mereka di gerbang dan di halaman rumah sakit. Di antara yang tewas adalah Maulvi Hamdullah, seorang anggota kunci Taliban yang memimpin serangan balik, menurut berbagai sumber.
Advertisement