Kasus COVID-19 Harian Korsel Tembus 171 Ribu Akibat Omicron

Akankah kasus harian COVID-19 di Korsel mencapai 200 ribu kasus?

oleh Tommy K. Rony diperbarui 23 Feb 2022, 09:30 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2022, 09:30 WIB
FOTO: Kasus COVID-19 Harian Korea Selatan Tembus 90 Ribu
Petugas medis (tengah) mengambil sampel usap hidung dari seorang wanita di pusat pengujian virus corona COVID-19, Seoul, Korea Selatan, Rabu (16/2/2022). Kasus COVID-19 harian Korea Selatan meningkat tajam mencapai angka tertinggi baru yaitu lebih dari 90 ribu. (Jung Yeon-je/AFP)

Liputan6.com, Seoul - Kasus harian COVID-19 di Korea Selatan meroket hingga 171 ribu kasus pada Rabu (23/2/2022). Angka itu melonjak dari total kasus virus corona sehari sebelumnya, yakni 99 ribu kasus COVID-19.

Berdasarkan data kementerian kesehatan Korsel, rata-rata kasus mingguan kini mencapai 110 ribu. Total kasus keseluruhan ada 2,3 juta kasus dan 7.607 kematian.

Untuk rata-rata pekan ini, ada 1.550 kasus di Korsel yang dibawa ke rumah sakit, dan 441 orang dinyatakan memiliki kasus moderat hingga parah.

Mayoritas pasien COVID-19 di Korsel dirawat di rumah saja.

Pusat infeksi adalah Provinsi Gyeonggi yang mengelilingi ibu kota Seoul, yakni 30,44 persen dari kasus nasional. Selanjutnya, ada Seoul dengan 25,90 persen dari total kasus.

Sebelumnya, Yonhap melaporkan bahwa pakar kesehatan memprediksi akan ada 170 ribu kasus pada akhir Februari 2022. Penyebaran varian Omicron yang cepat dinilai berperan atas naiknya kasus.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Capres Korsel Ingin Longgarkan Aturan COVID-19

FOTO: Kasus COVID-19 Harian Korea Selatan Tembus 90 Ribu
Warga antre untuk menjalani tes virus corona COVID-19 di pusat pengujian di Seoul, Korea Selatan, Rabu (16/2/2022). Kasus COVID-19 harian Korea Selatan meningkat tajam mencapai angka tertinggi baru yaitu lebih dari 90 ribu. (Jung Yeon-je/AFP)

Sementara, capres Korea Selatan, Lee Jae-myung, berjanji akan longgarkan aturan COVID-19 apabila ia terpilih menjadi presiden. Ironisnya, aturan itu dipasang oleh Presiden Moon Jae-in yang sama-sama dari Partai Demokrat.

Lee Jae-myung merupakan mantan gubernur dari Provinsi Gyeonggi yang mengelilingi ibu kota Korea Selatan. Bila menang, ia akan melonggarkan aturan jam operasional bisnis hingga tengah malam. 

Pilpres Korea Selatan akan berlangsung pada 9 Maret 2022.

"Pada 10 Maret, saya akan menghentikan karantina yang tak diperlukan dan berlebihan dan mengizinkan bisnis-bisnis beroperasi dengan bebas hingga tengah malam bagi orang yang sudah divaksin penuh dengan suntikan booster," ujar Lee, dikutip Yonhap, Senin (21/2).

Menurutnya, virus corona memang semakin gesit, tetapi tingkat bahayanya sudah berkurang. Ia juga membandingkan dengan situasi di Eropa.

"Semua orang di Eropa melepas masker-maskernya. Kenapa kita tidak melanjutkan hidup saja dengan memakai masker?" ujarnya. "Jika kita sudah divaksin full dengan suntikan booster, gejala-gejala kritis tidak akan muncul bahkan ketika kita terinfeksi."


Infografis COVID-19:

Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya