Liputan6.com, Karachi - Serangan bom bunuh diri melanda sebuah van di selatan Kota Karachi, Pakistan. Polisi pada Selasa 26 April 2022 mengatakan tiga warga China dan sopir lokal tewas dalam peristiwa tersebut.
Laporan VOA Indonesia yang dikutip Rabu (27/4/2022) menyebut, seorang polisi senior mengatakan kepada wartawan, para korban sedang dalam perjalanan ke Institut Konfusius yang dibangun China ketika ledakan bom menghantam mobil van mereka di pintu masuk lembaga pendidikan itu.
Di antara korban tewas terdapat direktur institut tersebut, dan dua guru perempuan. Seorang warga negara China lainnya dan seorang sopir berkewarganegaraan Pakistan mengalami luka-luka.
Advertisement
Kepala Kepoisian Karachi Ghulam Nabi Memon mengatakan ledakan itu mungkin dilakukan oleh seorang pelaku bom bunuh diri, tetapi penyelidikan masih berlangsung. Ia menyampaikan tinjauan awal rekaman video di sekitar lokasi yang menunjukkan seseorang yang mengenakan burqa perempuan berwarna hitam, berjalan ke arah mobil van nahas itu sebelum ledakan terjadi.
Saluran televisi lokal menayangkan rekaman video yang menunjukkan penyerang meledakkan bom ketika mobil van bergerak lambat memasuki kompleks institut itu.
Kelompok Separatis Baluch Dalangnya
Sebuah kelompok separatis Baluch yang telah dilarang dan dikenal sebagai "Tentara Pembebasan Baluch" mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Mereka mengatakan seorang pembom perempuan melakukan serangan tersebut. Klaim itu belum dapat diverifikasi secara independen.
Kementerian Luar Negeri Pakistan mengutuk serangan di Karachi itu sebagai "aksi teroris yang tercela."
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ledakan di Area Bisnis dan Industri di Karachi Pakistan
Setidaknya 15 orang tewas dan 16 lainnya luka-luka akibat ledakan di sebuah cabang bank di kawasan industri di Karachi, Pakistan, pada Sabtu 18 Desember 2021, kata kepolisian setempat.
Seorang perwira polisi senior mengatakan ledakan di cabang Habib Bank Ltd, pemberi pinjaman terbesar Pakistan, diduga disebabkan oleh kebocoran gas, demikian seperti dikutip dari the Guardian, Minggu (19/12/2021).
Polisi Sarfaraz Nawaz juga mengatakan kepada wartawan bahwa bangunan itu tampaknya telah dibangun di atas saluran pembuangan limbah.
"Tim bahan peledak kami sedang bekerja mencoba untuk memastikan sifat ledakan, tetapi tampaknya struktur itu dibangun di saluran pembuangan dan gas bisa menjadi penyebab yang mungkin," katanya.
Dalam sebuah pernyataan di Twitter, pemimpin Bank mengatakan ledakan telah merusak cabangnya dan menyebabkan korban dan luka-luka.
"Simpati kami bersama keluarga yang berduka," tambahnya.
Sebuah pompa bensin yang terletak di sebelah bank di dalam Sindh Industrial Trading Estate dan mobil-mobil yang diparkir di dekatnya rusak parah.
Tayangan televisi menunjukkan lantai bank luluh lantak, mengekspos kerangkan besi konstruksi yang bengkok.
"Sejauh ini 15 orang telah meninggal dan 16 lainnya dibawa ke rumah sakit," kata administrator Karachi Murtaza Wahab dalam sebuah tweet.
Petugas polisi senior lainnya, Sharjeel Kharal, mengatakan kepada wartawan bahwa tidak segera jelas berapa banyak yang tewas atau terluka dalam ledakan itu karena bank memiliki staf yang bekerja pada hari Sabtu.
Advertisement
Bom Meledak di Masjid Pakistan Saat Salat Jumat, 56 Orang Dikabarkan Meninggal
Sebelumnya, sebuah bom meledak di dalam satu masjid di kota Peshawar, Pakistan barat laut. Petugas medis mengatakan ledakan bom tersebut telah menewaskan sedikitnya 56 orang.
Seorang juru bicara rumah sakit, seperti dikutip dari BBC, Sabtu (5/3/2022) mengatakan, lebih dari 190 orang terluka dalam dugaan serangan bom bunuh diri di masjid Syiah saat salat Jumat diadakan.
Beberapa dari mereka yang terluka akibat ledakan bom dikatakan dalam kondisi kritis.
"Saya melihat seorang pria menembaki dua polisi sebelum dia memasuki masjid. Beberapa detik kemudian saya mendengar ledakan besar," kata salah satu saksi mata Zahid Khan, lapor kantor berita AFP.
Ledakan bom Peshawar itu meledakkan jendela di gedung-gedung di dekatnya. Penduduk setempat telah membantu mengangkut korban meninggal dan yang terluka dengan mobil atau sepeda motor.
"Kami telah mengumumkan keadaan darurat di rumah sakit," kata Muhammad Asim Khan, juru bicara Rumah Sakit Lady Reading Peshawar, yang memperbarui jumlah korban tewas sebelumnya dari polisi yang mencapai 30 orang.
Â
5 Orang Tewas Saat Motor Pembawa Bom Meledak di Pakistan
Sebelumnya lagi, sedikitnya lima orang tewas dan lebih dari 25 orang lainnya luka-luka ketika sebuah bom yang dibawa oleh sepeda motor menabrak mobil polisi di Pakistan barat daya pada Selasa, 30 Juli 2019.
Bom kendali jarak jauh itu meledak di Quetta, kota utama provinsi Baluchistan yang kaya minyak dan gas.
Lokasi bom ini berbatasan dengan Iran dan Afghanistan, kata kepala kepolisian provinsi Mohsin Hassan Butt kepada AFP.
"Sasaran serangan itu adalah van polisi, yang diparkir di luar kantor polisi," kata Butt, seraya menambahkan bahwa yang tewas termasuk dua petugas polisi Pakistan.
"Jumlah korban tewas dapat meningkat, karena kondisi beberapa dari mereka yang terluka sangat kritis," kata Butt.
Juru bicara pemerintah provinsi Liaqat Shahwani mengkonfirmasi serangan itu, mengatakan kepada AFP bahwa serangan itu terjadi pada jam-jam sibuk di pasar yang sibuk di dalam kota.
"Sebagian besar dari mereka yang terluka adalah pejalan kaki," kata Shahwani kepada AFP.
Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Baluchistan, provinsi paling maju di Pakistan, telah lama dihantui oleh militan Islam, kekerasan sektarian, dan pemberontakan separatis.
Advertisement