Fientje Maritje Suebu Jadi Dubes Indonesia Pertama dalam Sejarah yang Kunjungi Kepulauan Cook

Pada 11 Mei 2022, Dubes Fientje Maritje Suebu torehkan sejarah sebagai Duta Besar RI yang pertama menginjakkan kaki ke Kepulauan Cook.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 18 Mei 2022, 09:00 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2022, 09:00 WIB
Kepulauan Cook
Kepulauan Cook. (dok. unsplash @yvettelouise)

Liputan6.com, Rorotonga - Pertama dalam sejarah, Dubes Indonesia mengunjungi Cook Islands atau Kepulauan Cook.

Pada kunjungan yang bersejarah ini, Dubes Fientje Maritje Suebu melakukan penyerahan surat kepercayaan dari Presiden Joko Widodo kepada Queen’s Representative Kepulauan Cook, Sir Tom Masters.

“Saat saya menapakkan kaki di Rarotonga, di tengah keindahan Kepulauan Cook, saya merasakan begitu banyak persamaan antara Indonesia dan Kepulauan Cook (pemandangan yang indah, penduduk yang ramah, budaya yang menakjubkan dan masih banyak hal lainnya," tutur Duta Besar Fientje Maritje Suebu kepada Queen’s Representative Kepulauan Cook, Sir Tom Masters saat upacara penyerahan surat kepercayaan yang diselenggarakan di Rarotonga beberapa waktu lalu seperti dikutip dari keterangan tertulis KBRI Wellington.

"Kita memang adalah satu keluarga besar Pasifik".

Dubes Indonesia, Fientje juga melaksanakan pertemuan dengan berbagai pejabat tinggi, antara lain Perdana Menteri Mark Brown; Menteri bidang Pariwisata dan Ekonomi, Patrick Arioka; Ketua Parlemen, Tai Tura; serta beberapa pejabat tinggi lainnya.

Pada pertemuan tersebut, Dubes Fientje memaparkan mandat yang diberikan Presiden Jokowi untuk semakin meningkatan kehadiran Indonesia sebagai bagian dari Kawasan Pasifik serta memperkuat hubungan bilateral dengan Kepulauan Cook. Selain itu, Dubes Fientje juga menitipkan sekitar 120 warga Indonesia yang tinggal diKepulauan Cook. Kebanyakan dari mereka bekerja di bidang pariwisata.

Pada 11 Mei 2022, Dubes Fientje Maritje Suebu torehkan sejarah sebagai Duta Besar RI yang pertama menginjakkan kaki ke Kepulauan Cook.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Hubungan Indonesia-Kepulauan Cook Dimulai Juli 2019

Pemandangan Aoraki Mount Cook
Kepulauan Cook. (Xinhua/Guo Lei)

Hubungan bilateral Indonesia dan Kepulauan Cook memang baru dirintis, tepatnya pada Juli 2019.

Pembukaan hubungan bilateral tersebut dilakukan di sela-sela perhelatan besar Indonesia di Pasifik, Pacific Expositions 2019 di Selandia Baru. Saat itu Menlu RI Retno Marsudi membuka hubungan diplomatik resmi dengan Kepulauan Cook bersama Perdana Menteri sekaligus Menlu Kepulauan Cook, Henry Puna melalui penandatanganan joint communique.

Kepulauan Cook juga kembali berpartisipasi pada 2nd Pacific Exposition pada 27-30 Oktober 2021.

Dubes Fientje yang tiba di Selandia Baru pada pada akhir Januari 2022 merupakan Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru merangkap Samoa, Tonga, Niue dan Kepulauan Cook.

Dubes Fientje kemudian melalui KBRI Wellington secara reguler memberikan pelayanan kekonsuleran bagi warga negara Indonesia di Kepulauan Cook.

Puji Pekerja Indonesia

Ilustrasi bendera Indonesia
Ilustrasi Indonesia (Sumber: Pixabay)

Indonesia patut bangga karena menurut pejabat Kepulauan Cook, pekerja dari Indonesia dikenal baik dan memiliki etos kerja yang tinggi sehingga sangat disukai oleh masyarakat Kepulauan Cook.

Kepulauan Cook merupakan surga kecil di Kawasan Pasifik yang terkenal dengan wisata pantainya yang sangat indah. Pariwisata memang merupakan salah satu sumber pendapatan utama negara tersebut.

Statusnya sendiri merupakan self-government yang memiliki hubungan khusus dalam bentuk “free association” dengan Selandia Baru.

Hubungan konstitusional khusus atau free association antara Kepulauan Cook dengan Selandia Baru dituangkan dalam Joint Centenary Declaration (JCD) yang ditandatangani pada 11 Juni 2001. Sesuai perjanjian tersebut, penduduk Kepulauan Cook tetap menyandangstatus kewarganegaraan Selandia Baru.

Kepulauan Cook memiliki wewenang untuk mendirikan pemerintahan dan membuat konstitusi sendiri, termasuk melakukan interaksidengan komunitas internasional sebagai negara berdaulat dan independen (pasal 4; ‘foreignaffairs’), dengan tetap mengedepankan konsultasi dengan Selandia Baru.

Tantowi Yahya Pamit sebagai Dubes Selandia Baru, Ini Pesannya

Dubes RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya, serta Wali Kota Wellington Andy Foster.
Dubes RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya, serta Wali Kota Wellington Andy Foster. Dok: istimewa

Sebelumnya, Duta Besar RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya, mengakhiri tugasnya pada akhir Desember 2021. Tantowi Yahya juga telah mengunjungi pejabat pemerintah dan anggota parlemen Selandia Baru dalam rangka berpamitan.

Tantowi yang memiliki latar belakang di bidang seni menggunakan kemampuan tersebut untuk berdiplomasi. Andalannya adalah bermusik dan melukis.

"Diplomasi itu urusan menyamakan frekwensi, bukan hanya adu debat dan ngotot-ngototan," ujar Tantowi Yahya dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (8/12/2021).

Saat berpamitan, Tantowi memberikan lukisan Gedung Parlemen Selandia Baru diberikan Tantowi kepada Ketua Parlemen, Trevor Mallard.

Lukisan berupa mosaik motif Batik Indonesia dan Maori diberikan kepada Gubernur Jenderal Dame Patsy Reddy. Ada juga lukisan berupa mosaik ikon Wellington dihadiahkan kepada Walikota Wellington Andy Foster.

Pada Selasa (7/12) lukisan kebaya Batik juga dihadiahkan kepada Marja Lubeck, anggota parlemen berdarah Indonesia-Belanda dari Partai Buruh.

Infografis 4 Cara Tampil Menawan Saat Foto Pakai Masker Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 4 Cara Tampil Menawan Saat Foto Pakai Masker Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya