Liputan6.com, Seattle - Delegasi kongres bipartisan AS melakukan kunjungan ke negara sekutu dan mitra, yaitu Jepang dan Indonesia. Di Jakarta, rombongan tersebut bertemu dengan menteri pertahanan dan para pemimpin dari kementerian luar negeri serta dewan legislatif.
Lawatan ini merupakan rangkaian untuk pertemuan tingkat tinggi dengan para pejabat terkait tantangan keamanan nasional di kawasan Indo-Pasifik.
Baca Juga
Delegasi tersebut dipimpin oleh Ketua Komite Angkatan Bersenjata Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat, Adam Smith (D-Wash.).
Advertisement
"Jepang dan Indonesia adalah dua negara demokrasi dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia, dan kemitraan mendalam kami mencerminkan kenyataan bahwa diplomasi – investasi dalam aliansi jangka panjang, kemitraan baru, dan organisasi multilateral di kawasan – dapat berhasil," tutur Adam Smith setelah menyelesaikan kunjungan delegasi kongres bipartisan yang dipimpinnya ke negara sekutu dan mitra AS, seperti disampaikan Kedutaan Besar AS di Jakarta yang dikutip Kamis (8/9/2022).
"Ketika diktator seperti Putin mencoba, dan gagal, untuk memaksakan sikap otoritarianisme mereka di negara-negara bebas dan berdaulat, Amerika Serikat dan mitra memimpin dengan memberi contoh, bersama-sama, kita menunjukkan kepada dunia bahwa kita semua lebih aman, lebih sejahtera, dan lebih tenteram ketika negara-negara bekerja sama untuk menegakkan tatanan berbasis aturan," lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Smith mengungkap bahwa kolaborasi dengan Jepang dan Indonesia penting untuk mengamankan Indo-Pasifik yang bebas, terbuka, dan damai.
"Jaringan sekutu dan mitra Amerika yang luas tetap menjadi pilar keamanan nasional kita – tidak ada dari kita yang dapat menghadapi tantangan pertahanan saat ini sendirian. Bertemu dengan mitra-mitra di Jepang dan Indonesia telah memperkuat keyakinan saya bahwa kolaborasi berkelanjutan dengan kedua negara tersebut sangat penting untuk mengamankan Indo-Pasifik yang bebas, terbuka, dan damai," tuturnya.Â
Â
Perjalanan Kunjungan
Delegasi memulai kunjungan ke Tokyo, Jepang, dan tak lama setelah mendarat, mereka melanjutkan perjalanan ke Yokosuka untuk tur ke Naval Station dan ke Kumamoto dalam rangka mengamati latihan bersama di Camp Kengun.
Anggota delegasi kembali ke Tokyo untuk bertemu dengan berbagai eksekutif bisnis Jepang dan anggota Parlemen Jepang, serta dengan Kepala Pasukan Bela Diri Jepang dan Menteri Pertahanan. Mereka mengakhiri kunjungan dengan bertemu para pemimpin senior di Kementerian Luar Negeri.
Delegasi kemudian melakukan perjalanan ke Jakarta, untuk bertemu dengan Menteri Pertahanan dan para pemimpin dari Kementerian Luar Negeri dan dewan legislatif. Kemudian di Sentul, delegasi berkeliling ke Pusat Operasi Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB dan kemudian bertemu dengan Panglima TNI serta pasukan AS yang memimpin latihan baru-baru ini dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Rombongan menyelesaikan kunjungan di Jakarta dengan mengunjungi Masjid Istiqlal dan bertemu dengan Imam Besar.
"Saya berterima kasih kepada rekan-rekan saya, anggota dewan Cooper dan Palazzo yang telah bergabung dengan delegasi Kongres, para pejabat yang menyambut kami atas kerja sama dan perhatiannya, dan jajaran staf pemerintah AS yang mendukung kunjungan kami," ujar Adam Smith, Ketua Komite Angkatan Bersenjata DPR AS.
Â
Advertisement
Jokowi Teken MoU Soal Alutsista dengan Menteri Angkatan Bersenjata Prancis
Sebelumnya, terkait keamanan negara, Presiden Jokowi pernah menyambut baik penandatanganan beberapa nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama pertahanan bidang alat utama sistem senjata (alutsista) antara Indonesia dan Prancis.
Hal itu dilakukan Jokowi saat menerima kunjungan Menteri Angkatan Bersenjata Republik Prancis, Florence Parly di Istana Merdeka Jakarta.
"Saya harap kerja sama pertahanan tidak hanya terfokus pada pembelian alutsista, tapi juga memikirkan pengembangan dan produksi bersama, alih teknologi, serta investasi di bidang industri pertahanan," kata Jokowi seperti dikutip dari laman Youtube Channel Sekretariat Presiden, Kamis (10/2/2022).
Jokowi menjelaskan, kerja sama terjalin antara kedua negara sementara ini ada dalam bidang MRO (maintenance, repair, overhaul), pengembangan kapal selam, pengadaan satelit, hingga produksi amunisi kaliber besar.
Melalui kerja sama ini, ke depan, negosiasi perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dengan Uni Eropa dapat mengalami kemajuan di bawah presidensi Prancis di Uni Eropa.
Selain soal kerja sama pertahanan, tidak lupa kepala negara juga menyampaikan permohonan dukungan dari Prancis terhadap presidensi G20 Indonesia. Terutama mengenai kerja sama konkret yang dapat dihasilkan dari kerja G20.
Menurut Jokowi, dirinya dan Presiden Prancis Emmanuel Macron telah membahas mengenai kerja sama Indo-Pasifik. Keduanya bersepakat untuk menjadikan Indo-Pasifik sebagai kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera. Untuk itu, penguatan kerja sama ekonomi diperlukan
"Mekanisme dialog 2+2 kita akan menjadi forum yang strategis untuk wujudkan visi Indo-Pasifik yang damai dan sejahtera," ungkap Jokowi.
Utusan Iklim AS John Kerry Akan Hadiri G20 Bali pada 30 Agustus 2022
Terkait dengan krisis iklim di dunia, mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry pernah berkunjung ke Indonesia. Saat ini, Kerry menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden AS di Bidang Iklim untuk Joe Biden.
Berdasarkan informasi dari Kedutaan Besar AS di Jakarta, Sabtu (27/8/2022), kunjungan ke Indonesia merupakan bagian dari rangkaian travel John Kerry ke beberapa negara negara.Â
John Kerry akan melakukan perjalanan ke Athena, Yunani, 28-29 Agustus untuk bertemu dengan pejabat pemerintah tekait dalam upaya mengurangi emisi global, dekarbonisasi pelayaran berbasis laut, dan melanjutkan momentum konferensi kelautan dunia Our Ocean Conference.
Pada 30 Agustus-1 September, Mantan Menlu Kerry akan berkunjung ke Bali, Indonesia untuk menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri Lingkungan Hidup dan Iklim G20, dan akan bertemu dengan pejabat pemerintah untuk meningkatkan kerja sama terkait krisis iklim dan menggarisbawahi dampak positif Undang-Undang Pengurangan Inflasi (Inflation Reduction Act) terhadap iklim.
John Kerry kemudian akan melanjutkan perjalanan ke Kota Ho Chi Minh, Vietnam, 2-4 September, dan Hanoi, Vietnam, 4-6 September untuk bertemu dengan pejabat pemerintah, perwakilan masyarakat sipil, dan pemimpin bisnis untuk membangun konsensus tentang tindakan penting untuk mengatasi krisis iklim dan mempercepat transisi ke ekonomi energi bersih.
Perjalanan ini juga akan menjadi kesempatan untuk terlibat dalam diskusi tentang kerja sama iklim menjelang Conference of the Parties to the UNFCCC (COP27) ke-27 yang akan diselenggarakan di Sharm el-Sheikh, Mesir pada 6-18 November 2022.
Advertisement