Jokowi Teken MoU soal Alutsista dengan Menteri Angkatan Bersenjata Prancis

Jokowi menjelaskan, kerja sama terjalin antara kedua negara sementara ini ada dalam bidang MRO (maintenance, repair, overhaul), pengembangan kapal selam, pengadaan satelit, hingga produksi amunisi kaliber besar.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Feb 2022, 14:43 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2022, 14:53 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut baik penandatanganan beberapa nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama pertahanan bidang alutsista antara Indonesia dan Prancis.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut baik penandatanganan beberapa nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama pertahanan bidang alutsista antara Indonesia dan Prancis.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi menyambut baik penandatanganan beberapa nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama pertahanan bidang alat utama sistem senjata (alutsista) antara Indonesia dan Prancis.

Hal itu dilakukan Jokowi saat menerima kunjungan Menteri Angkatan Bersenjata Republik Prancis, Florence Parly di Istana Merdeka Jakarta.

"Saya harap kerja sama pertahanan tidak hanya terfokus pada pembelian alutsista, tapi juga memikirkan pengembangan dan produksi bersama, alih teknologi, serta investasi di bidang industri pertahanan," kata Jokowi seperti dikutip dari laman Youtube Channel Sekretariat Presiden, Kamis (10/2/2022).

Jokowi menjelaskan, kerja sama terjalin antara kedua negara sementara ini ada dalam bidang MRO (maintenance, repair, overhaul), pengembangan kapal selam, pengadaan satelit, hingga produksi amunisi kaliber besar.

Melalui kerja sama ini, ke depan, negosiasi perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dengan Uni Eropa dapat mengalami kemajuan di bawah presidensi Prancis di Uni Eropa.

Selain soal kerja sama pertahanan, tidak lupa kepala negara juga menyampaikan permohonan dukungan dari Prancis terhadap presidensi G20 Indonesia. Terutama mengenai kerja sama konkret yang dapat dihasilkan dari kerja G20.

Menurut Jokowi, dirinya dan Presiden Prancis Emmanuel Macron telah membahas mengenai kerja sama Indo-Pasifik. Keduanya bersepakat untuk menjadikan Indo-Pasifik sebagai kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera. Untuk itu, penguatan kerja sama ekonomi diperlukan

"Mekanisme dialog 2+2 kita akan menjadi forum yang strategis untuk wujudkan visi Indo-Pasifik yang damai dan sejahtera," ungkap Jokowi.

Minta Dukungan Prancis

Sejumlah perwira Pasmar-1, di atas Tank Amfibi BMP-3F di Resimen Kavaleri-1 Marinir, Surabaya. Sebanyak 17 unit Tank BMP-3F buatan Rusia, melengkapi Alutsista Korps Marinir TNI AL.(Antara)
Sejumlah perwira Pasmar-1, di atas Tank Amfibi BMP-3F di Resimen Kavaleri-1 Marinir, Surabaya. Sebanyak 17 unit Tank BMP-3F buatan Rusia, melengkapi Alutsista Korps Marinir TNI AL.(Antara)

Sebelum mengakhiri pertemuan, Jokowi juga meminta dukungan Prancis agar olahraga pencak silat dapat masuk dalam pertandingan eksibisi pada Olimpiade 2024 di Paris, Prancis.

"Terima kasih sekali lagi untuk tim Ibu Menteri atas peran dan kerja kerasnya memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Prancis. Mohon sampaikan salam hangat saya kepada Presiden Macron," Jokowi menutup.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Sementara itu, Menteri Angkatan Bersenjata Prancis didampingi oleh Duta Besar Republik Prancis untuk Republik Indonesia, Olivier Chambard.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya