Liputan6.com, Wazirabad - Perdana Menteri Pakistan yang digulingkan, Imran Khan, selamat dari serangan senjata terhadap konvoinya saat mengadakan pawai protes di kota timur Wazirabad.
Menurut laporan BBC yang dikutip Jumat (4/11/2022), dia terluka di kaki ketika ledakan tembakan menghantam kendaraannya. Satu orang tewas dan sedikitnya lima lainnya luka-luka.
Baca Juga
Sejauh ini belum ada komentar resmi mengenai motif serangan penembakan Imran Khan, yang menurut sekutunya adalah upaya pembunuhan.
Advertisement
Pawai protes ini digelar untuk menuntut pemilihan awal.
Khan yang berusia 70 tahun memimpin pawai, yang dimaksudkan untuk berakhir di ibu kota Pakistan, Islamabad.
Mantan bintang kriket internasional yang beralih menjadi politikus itu terlihat dibawa ke sebuah rumah sakit di Lahore. Seorang juru bicara partai mengatakan dia terkena tembakan di tulang kering.
"Dia dalam kondisi stabil tetapi kemungkinan operasi," kata ajudannya.
Polisi merilis video pengakuan seorang pria yang mereka tangkap yang mereka katakan berusaha membunuh mantan perdana menteri.
Tidak jelas dalam kondisi apa wawancara itu dilakukan, tetapi di dalamnya si pria itu ditanya oleh polisi mengapa melepaskan tembakan, dan menjawab: "Dia (Imran Khan) menyesatkan orang-orang. Saya ingin membunuhnya. Saya mencoba membunuhnya."
Pemerintah Pakistan Terlibat?
Berbicara kepada program Newshour BBC World Service, seorang ajudan senior dan juru bicara Khan menuduh pemerintah Pakistan "terlibat langsung" dalam serangan itu.
Raoof Hasan menolak pengakuan video yang dirilis pemerintah sebagai "penutupan kasar" dan mengatakan pemerintah "berusaha untuk melenyapkan [Imran Khan] secara fisik".
BBC telah mendekati pemerintah Pakistan untuk mengomentari tuduhan tersebut.
Rekaman video dari tempat kejadian menunjukkan Khan dan para pendukungnya di sebuah kontainer pengiriman sedang ditarik oleh sebuah truk sebelum ledakan tembakan terdengar. Khan kemudian terlihat merunduk, karena orang-orang di sekitarnya mencoba untuk menutupinya.
Video lain menunjukkan Khan yang sadar dengan perban di kaki kanannya dibawa pergi dengan kendaraan setelah penembakan.
Seorang anggota partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) yang dinaunginya juga terlihat dengan perban di wajahnya dan darah di pakaiannya, mengatakan bahwa orang-orang harus berdoa untuk Khan dan semua yang terluka.
Advertisement
PM Saat Ini Mengecam
Perdana Menteri saat ini Shehbaz Sharif mengutuk penembakan itu dan memerintahkan penyelidikan segera. Presiden Arif Alvi mengatakan insiden itu adalah "upaya pembunuhan keji".
Seorang jurnalis lokal, Zoraiz Bangash, yang melihat serangan itu mengatakan kepada BBC: "Semuanya dimulai ketika Khan memimpin rapat umum dan tiba-tiba terdengar suara tembakan dan saat kami semua menyadari ada orang yang terlihat memegang pistol 9mm, dan dia melepaskan beberapa tembakan yang sayangnya mendarat di beberapa pimpinan PTI dan Khan yang tertembak di kaki.
"Dan orang itu ditangkap oleh pendukung PTI yang berdiri di sampingnya. Orang itu ditangkap dan dibawa pergi."
Khan telah memimpin pawai protes - unjuk rasa kedua tahun ini - selama tujuh hari terakhir, menyerukan pemilihan baru.
Pemerintah telah berulang kali mengatakan akan mengadakan pemilihan tahun depan, seperti yang direncanakan.
Bulan lalu, komisi pemilihan Pakistan mendiskualifikasi Khan dari memegang jabatan publik dalam kasus yang digambarkan oleh mantan pemain kriket bintang itu bermotif politik.
Dia telah dituduh salah menyatakan rincian hadiah dari pejabat asing dan hasil dari dugaan penjualan mereka. Hadiah tersebut termasuk jam tangan Rolex, sebuah cincin dan sepasang manset.
Serangan Politikus Sebelumnya
Pakistan memiliki sejarah panjang kekerasan politik yang mematikan.
Dengan kata lain, ini bukan pertama kalinya politikus Pakistan diserang.
Sebelumnya, Mantan Perdana Menteri Benazir Bhutto dibunuh pada 27 Desember 2007. Perdana Menteri saat itu Yousaf Raza Gillani selamat dari upaya pembunuhan pada 2008.
Advertisement