Liputan6.com, Yaounde - Tanah longsor yang terjadi di tengah upacara pemakaman di ibu kota Kamerun telah menewaskan sedikitnya 14 orang, kata gubernur regional itu. Sementara itu, tim penyelamat melanjutkan pencarian terhadap puluhan orang lainnya yang masih hilang.
Dilansir Al Jazeera, Senin (28/11/2022), bencana alam itu terjadi pada Minggu ketika orang-orang berkumpul di lapangan sepak bola di dasar tanggul tanah setinggi 20 meter di Yaounde.
Baca Juga
Saksi mata mengatakan bahwa tanggul itu runtuh menimpa puluhan orang.
Advertisement
“Di tempat kejadian kami menghitung ada 10 jenazah, tapi sebelum kedatangan kami empat jenazah sudah dibawa pergi,” kata Paul Bea, gubernur wilayah Center yang mencakup Yaounde.
“Ada juga belasan kasus serius yang telah berada di rumah sakit,” katanya.
Gubernur menggambarkan daerah di mana tanah longsor terjadi sebagai "tempat yang sangat berbahaya" dan mendorong orang untuk menjauh dari distrik Damas di pinggiran timur Yaounde.
Di antara mereka yang selamat adalah Marie Claire Mendouga yang berusia 50 tahun.
“Kami baru saja mulai menari ketika tanah runtuh,” katanya kepada kantor berita AFP.
Dia berkata bahwa dia berusaha menggali tanah untuk mencoba mengeluarkan orang lain yang tertimpa tanah di dekatnya.
Kasus Tanah Longsor Lain
Tanah longsor relatif sering terjadi di Kamerun, tetapi jarang yang mematikan seperti insiden hari Minggu di Yaounde.
Dalam kasus yang berbeda, empat puluh tiga orang tewas di kota barat Bafoussam pada tahun 2019 ketika tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat menyapu sejumlah tempat tinggal berbahaya yang dibangun di sisi bukit.
Advertisement
Tanah Longsor di Italia
Dalam waktu yang berdekatan, Italia mengumumkan keadaan darurat di pulau selatan Ischia pada Minggu (27 November) setelah tanah longsor menewaskan sedikitnya tujuh orang dan menyebabkan beberapa lainnya hilang.
Gelombang lumpur dan puing-puing menghantam kota kecil Casamicciola Terme pada Sabtu pagi, menelan setidaknya satu rumah dan menyapu mobil ke laut.
"Jumlah korban dari tanah longsor di Casamicciola telah meningkat menjadi tujuh orang tewas, sementara lima lainnya hilang," kata prefek kota Naples Claudio Palomba, Minggu malam.
Status Darurat
Tahap pertama dana bantuan sebesar dua juta euro (US$2 juta) dikeluarkan pada akhir rapat kabinet darurat, yang juga menyatakan keadaan darurat, kata Menteri Perlindungan Sipil Nello Musumeci.
Media Italia sebelumnya melaporkan bahwa empat jasad telah ditemukan pada Minggu sore.
Kemudian, lebih dari 200 penyelamat masih mencari orang hilang, sementara ratusan sukarelawan sibuk membersihkan jalan-jalan kota.
Upaya penyelamatan terhambat oleh hujan dan angin kencang, yang juga menunda feri yang membawa bala bantuan dari daratan.
"Ini adalah situasi yang menyakitkan untuk kami. Ketika orang-orang hilang, dan kemungkinan tertindih puing-puing" kata seorang korban, Salvatore Lorini.
Advertisement