CEO Layanan Live Streaming Tiongkok Sudah 3 Minggu Menghilang, Perkuat Isu Pembersihan di China

Chen Shaojie yang dikenal sebagai CEO sebuah aplikasi layanan streaming langsung di China menambah daftar tokoh eksekutif terbaru yang dilaporkan hilang tak ada kabar.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 09 Nov 2023, 23:49 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2023, 16:30 WIB
Bendera China
Ilustrasi (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Chen Shaojie yang dikenal sebagai CEO sebuah aplikasi layanan streaming langsung di China menambah daftar tokoh eksekutif terbaru yang dilaporkan hilang tak ada kabar. Isu pembersihan di China pun kembali mencuat.

Perusahaan tempat Chen Shaojie juga berkaitan dengan Tencent Holdings Ltd teknologi yang merupakan perusahaan hiburan multinasional Tiongkok.

Sesuai laporan dari Cover News, Chen Shaojie tidak dapat dihubungi dalam beberapa hari terakhir, dikutip dari laman Business Standard, Kamis (9/11/2023).

Laporan tersebut juga menyebut bahwa Chen telah hilang selama hampir tiga minggu. CEO berusia 39 tahun ini terakhir kali tampil di depan publik pada Agustus 2023 ketika berbicara pada konferensi pendapatan kuartalan perusahaan dengan para analis keuangan.

Layanan streaming langsung Tiongkok ini terdaftar di Nasdaq pada tahun 2019, dan mengumpulkan sekitar US$ 775 juta dalam salah satu penawaran saham terbesar oleh perusahaan Tiongkok di Wall Street pada tahun itu.

Aplikasi live streaming bernama DouYu ini sering dibandingkan dengan layanan Twitch Amazon.

Aplikasi ini juga menyediakan streaming langsung video game interaktif di desktop dan aplikasi selulernya sambil memungkinkan pengguna mengobrol secara real-time dan mengundang mereka untuk menonton konten lain.

Ketidakhadiran CEO tersebut terjadi ketika Tiongkok melanjutkan tindakan keras anti-korupsi yang telah menjebak para eksekutif, khususnya di sektor keuangan dan teknologi.

Badan pengawas antikorupsi utama Tiongkok, dalam sebuah pernyataan singkat mengatakan pihaknya sedang menyelidiki Zhang Hongli, mantan eksekutif senior di Bank Industri dan Komersial Tiongkok (ICBC), salah satu pemberi pinjaman di China.

Zhang "dicurigai melakukan pelanggaran serius terhadap peraturan dan undang-undang," sebuah frasa yang biasa digunakan untuk merujuk pada korupsi, kata Komisi Pusat Inspeksi Disiplin, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tokoh Lain yang Juga Dilaporkan Menghilang

Ilustrasi Bendera China (AFP/STR)
Ilustrasi Bendera China (AFP/STR)

Bao Fan, seorang bankir investasi terkemuka juga ikut serta dalam penyisiran ini. Pada Mei 2023, media pemerintah Tiongkok melaporkan bahwa Bao telah ditahan oleh lembaga anti-korupsi sejak dia menghilang pada Februari 2023.

Pada tahun 2023, komisi tersebut telah menyelidiki lebih dari selusin eksekutif senior di lembaga keuangan paling penting di negara itu.

Industri lain juga tidak luput dari hal ini. Xu Jiayin, yang pernah menjadi salah satu orang terkaya di Tiongkok dan ketua pengembang China bernama Evergrande Group juga dilaporkan ditangkap polisi.

Baru-baru ini, pembuat kesepakatan Tiongkok dan pendiri China Renaissance Holdings, Bao Fan juga menghilang sehingga membuat sahamnya anjlok, menurut Al Jazeera.

Chinese Renaissance Holdings Ltd, dalam pengajuan ke Pasar Bursa Efek Hong Kong, mengatakan bahwa perusahaan tersebut tidak dapat menghubungi Bao.

Belakangan dilaporkan bahwa Bao Fan berada di tahanan badan pengawas anti-korupsi China sejak dia menghilang dan penahanannya telah diperpanjang, menurut laporan media pemerintah.


Isu Bersih-bersih di China

Ilustrasi bendera Republik China. (Pixabay)
Ilustrasi bendera Republik China. (Pixabay)

Sejumlah ahli mencurigai ada sesuatu yang terjadi dalam dunia militer China, setelah dua pejabat tinggi militer dari Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok yang menghilang selama dua bulan terakhir.

"Meskipun Tiongkok belum mengkonfirmasi hal ini, saya pikir konsensus umum saat ini ada di antara para pengamat Tiongkok bahwa pembersihan sedang dilakukan," Meia Nouwens, pakar militer Tiongkok di Institut Internasional untuk Studi Strategis London.

Dikutip dari laman breakingdefense, istilah "pembersihan" semakin banyak muncul pada musim gugur 2023 ini di kalangan pakar Tiongkok dengan beberapa alasan:

  • Menteri Pertahanan dan anggota Komisi Militer Pusat Li Shangfu menghilang begitu saja dari pandangan publik. Dia dilaporkan sedang diselidiki karena korupsi.
  • Menteri Luar Negeri Qing Jang secara resmi dicopot dari jabatannya. Tidak ada alasan yang diberikan, meskipun laporan mengatakan dia sedang diselidiki karena korupsi.
  • Li Yuchao adalah kepala Pasukan Roket Tentara Pembebasan Rakyat (PLA); South China Morning Post melaporkan dia sedang diselidiki karena korupsi.
  • Dua mantan wakil Li Yuchao, yaitu Zhang Zhenzhong dan Liu Guangbin, juga sedang diselidiki.

Surat kabar asal Jepang Nikkei Asia, bahkan melaporkan pada minggu lalu bahwa "pembersihan militer besar-besaran sedang berlangsung di Tiongkok."

"Tidak adanya tokoh-tokoh penting militer pada jamuan makan malam tanggal 28 September 2023 untuk merayakan ulang tahun ke-74 berdirinya Republik Rakyat Tiongkok dianggap mencurigakan," demikian tulisan Nikkei Asia.

"Kami tahu tentang menghilangnya orang di dalam pemerintahan dan di tempat lain. Tapi tidak ada yang tahu alasannya."

Sementara itu, Ian Chong profesor di National University of Singapore mengatakan bahwa ada pergolakan pada tingkat tertentu di berbagai wilayah di RRT dan PKT, namun tidak ada yang dapat mengetahui dengan pasti apa penyebabnya.

Infografis Klaim China Vs Indonesia Terkait Laut China Selatan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Klaim China Vs Indonesia Terkait Laut China Selatan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya