Lebah Pulau Paskah Diklaim Penghasil Madu Paling Murni di Dunia, Ini Alasannya

Madu yang dibuat oleh lebah di Easter Island atau Pulau Paskah dianggap paling murni di seluruh dunia. Mengapa demikian?

oleh Linda Sapira diperbarui 13 Apr 2023, 18:35 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2023, 18:35 WIB
Lebah - Vania
Ilustrasi Lebah/https://unsplash.com/Ankith Choudhary

Liputan6.com, Easter Island - Terisolasi di sebuah pulau di tengah Samudra Pasifik tenggara, lebah Easter Island atau Pulau Paskah hidup bebas dari semua patogen dan pestisida yang merusak populasi lebah global. Karena hal ini, serangga tersebut bisa menghasilkan madu paling murni di planet Bumi.

Peternak lebah di Pulau Paskah Chile itu sepenuhnya sadar bahwa lebah mereka, suatu hari nanti bisa menjadi polinator penyelamat terpenting di dunia. 

Polinator adalah binatang (misalnya, serangga dan burung) yang mentransfer serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik dari bunga yang sama atau bunga yang lain.

Mengutip dari Ghanamma.com, Kamis (13/4/2023), banyak koloni lebah di seluruh dunia yang berjuang untuk bertahan dari ancaman serius seperti keracunan pestisida, penyakit baru, dan perubahan iklim. Sementara lebah di Pulau Paskah mungkin satu-satunya di dunia yang belum terpengaruh oleh masalah seperti itu, dan pemiliknya berharap untuk tetap seperti ini. 

Mereka juga berhasil meyakinkan pemerintah setempat untuk melarang impor lebah, karena risiko kontaminasi yang signifikan.

"Di sini para petani tidak menggunakan pestisida, mereka menggunakan teknik budidaya leluhur," kata peternak lebah Rodrigo Labras.

"Airnya juga benar-benar alami, dikumpulkan dari hujan. Mereka memiliki sumber air bersih di seluruh pulau. Tetapi yang utama adalah tidak seperti lebah di dunia, mereka tidak terkait dengan jenis penyakit apa pun. Dan karena itu kami tidak perlu menggunakan produk kimia apa pun ke sarang atau lebah," tambahnya. 

Menariknya, pengujian menunjukkan bahwa lebah di Pulau Paskah kurang memiliki kekerabatan dengan lebah lainnya di dunia, yang menunjukkan bahwa polinator di pulau ini benar-benar berbeda dan suatu hari nanti mungkin menjadi penyelamat spesies.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pulau Paskah Surga Bagi Lebah

Isla de Pascua di Pulau Paskah yang merupakan bagian dari negara Chili
Isla de Pascua di Pulau Paskah yang merupakan bagian dari negara Chili. (Dok: Instagram @chile)

Pulau Paskah adalah satu-satunya surga sejati yang masih dimiliki oleh lebah di Bumi, dan memainkan peran yang sangat penting. 

Lebah Pulau Paskah tidak hanya lebah paling sehat di dunia, tetapi juga lebah yang paling produktif. Karena iklim pulau yang menyenangkan dan cuaca musim semi hampir sepanjang tahun, lebah ini mampu tetap aktif di sepanjang tahun tersebut, bersamaan dengan masa berbunga tanaman.

Koloni di pulau ini menghasilkan antara 90 sampai 120 kilogram madu per tahun, dibandingkan dengan 20 kilogram yang dihasilkan oleh sarang lebah berukuran sama di tempat lain.

Karena kurangnya penyakit lebah di Pulau Paskah, peternak lebah tidak menggunakan antibiotik apa pun, tidak ada risiko kontaminasi pestisida, sehingga madu yang dibuat di sini dianggap paling murni di seluruh dunia.

Madu Rapanui, merupakan sebutan bagi nektar ini, juga memiliki konsistensi yang lebih cair daripada madu biasa karena kelembapan pulau yang tinggi, yang mencegah kristalisasi.

 


Aneh Tapi Nyata, Ada Madu Langka Warna Ungu

Ilustrasi lebah, hewan avertebrata
Ilustrasi lebah, hewan avertebrata. (Photo by Dustin Humes on Unsplash)

Keunikan lain dari lebah penghasil madu datang dari North Carolina. Mereka  menghasilkan madu berwarna ungu. 

Sejauh ini, belum pernah ada madu yang terlihat mencolok secara visual seperti madu ungu yang diproduksi di North Carolina.

Berkat keunikannya, madu ini tak ayal memikat pecinta madu dari seluruh dunia dan peternakan lebah dari berbagai negara. Madu ungu dikatakan lebih manis daripada jenis madu amber dan tampaknya memiliki beberapa aroma buah.

Beberapa foto toples madu ungu baru-baru ini bahkan viral di website Reddit dan memicu diskusi hangat tentang apakah suguhan yang tampak tidak biasa ini asli atau tidak?

Tapi ternyata bagi orang-orang di North Carolina, madu ini merupakan madu yang sulit untuk didapatkan alias langka, tetapi keberadaanya tidak dapat disangkal. 

Baca selengkapnya di sini... 


Mengenal Honeypot, Satu-satunya Semut Penghasil Madu yang Punya Kehidupan Unik

Semut Honeypot Penghasil Madu
Satu-satunya Semut Penghasil Madu yang Punya Kehidupan Unik (Sumber: Danny dan Nikola Ulrich via SBS)

Bukan hanya lebah saja yang menghasilkan madu, ternyata ada juga jenis semut yang menghasilkan madu, sebut saja semut honeypot. 

sama seperti lebah madu, semut jenis ini juga mengambil nektar dari tumbuhan untuk menyimpannya dalam tempat khusus. Semut Honeypot jadi satu-satunya semut di dunia yang mampu menghasilkan madu setelah lebah madu. 

Semut madu atau honeypot punya alasan tersendiri menyerupai lebah madu. Kehidupan mereka terbilang unik, semut honeypot menjadikan nektar sebagai cadangan makanan untuk menunjang koloni mereka. Menariknya cara menyimpan madu semut honeypot berbeda dari lebah madu. 

Keunikan inilah yang menjadikan semut honeypot bisa menghasilkan madu. Uniknya lagi madu semut bisa dikonsumsi langsung oleh manusia. Diketahui bahkan rasanya lebih manis dari madu yang biasa kita konsumsi. 

Lebah madu menyimpan zat gulan yang berasal dari nektar di sarang, tidak dengan semut honeypot. Mereka mengorbankan perut atau bagian tubuh mereka yang paling belakang untuk menyimpan madu. Gelembung-gelembung berwarna keemasan itulah madu dari semut honeypot.

Baca selengkapnya di sini... 

Infografis 5 Khasiat Madu untuk Perawatan Kecantikan
Infografis 5 Khasiat Madu untuk Perawatan Kecantikan. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya