Liputan6.com, Kuching - Bumi bergoncang cukup dahsyat hari ini, 5 Juni delapan tahun lalu pada pukul 7.15 pagi. Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6 pada kedalaman 10 km terjadi di dekat Kota Kinabalu, Sabah Malaysia.
US Geological Survey (USGS) atau Survei Geologi AS melaporkan bahwa pusat gempa Malaysia bermagnitudo 6 ini berada 19 km Barat Laut Ranau.
Baca Juga
Mengutip laporan The BorneoPost.com, diketahui bahwa getaran gempa berlangsung selama 30 detik.
Advertisement
Menurut polisi Ranau, kerusakan yang disebabkan oleh getaran gempa bumi pada bangunan di dekatnya tampak minimal, dengan beberapa tempat usaha di kota Ranau melaporkan jendela pecah.
Media Malaysia lainnya, RakyatPost.com, melaporkan bahwa warganet mengunggah momen gempa tersebut ke media sosial untuk mengekspresikan keterkejutan mereka. Dengan beberapa di antaranya mengatakan mereka terbangun oleh getaran yang muncul.
Gempa juga dilaporkan menyebabkan kerusakan bangunan dan rumah.
Foto-foto lantai retak dan jendela pecah tersebar melalui WhatsApp, salah satunya memperlihatkan dampak gempa dari Bank Simpanan Nasional (BSN) cabang Ranau.
Ulah Kaum Nudis Telanjang di Gunung Kinabalu Picu Dewa Gunung Marah?
Beberapa netizen juga menyalahkan para kaum nudis yang sengaja telanjang di Gunung Kinabalu yang suci dan berpose untuk foto pada Mei 2015 lalu, mengklaim bahwa tindakan memalukan itu telah membuat marah para dewa gunung.
Gunung Kinabalu, bagian dari Situs Warisan Dunia UNESCO Taman Kinabalu, disakralkan oleh penduduk setempat, beberapa di antaranya menganggapnya sebagai tempat peristirahatan terakhir leluhur mereka.
Masyarakat Dusun setempat masih mengadakan ritual pengorbanan tahunan untuk menenangkan arwah dan meminta izin demi keselamatan pendaki mereka.
Getaran gempa kabarnya sesekali dirasakan di Sabah, setelah sebelumnya dilanda gempa bumi pada Februari 2015. Saat itu guncangan ringan dirasakan di beberapa bagian pantai timur Sabah, setelah gempa bawah laut berkekuatan magnitudo 5,6 melanda Laut Sulu di Filipina.
18 Orang Dilaporkan Tewas
Mengutip The Straits Times, korban tewas setelah gempa kuat yang mengguncang Gunung Kinabalu Malaysia pada 5 Juni 2015 lalu dilaporkan 18 orang, setelah dua korban terakhir yang belum ditemukan dipastikan tewas.
Lima hari setelah pencarian, pada 10 Juni, pihak berwenang Malaysia mengatakan mereka mengakhiri operasi pencarian dan penyelamatan.
"Ini adalah dua orang terakhir yang hilang. Kami akan menghentikan pencarian dan penyelamatan pada akhir hari ini," kata Mohammad Farhan Lee Abdullah, kepala polisi kota Ranau dekat gunung.
Jenazah Navdeep Singh Jaryal s/o Raj Kumar, seorang siswa Singapura, dan Mohammad Ghazi bin Mohamed, seorang guru Singapura, akan dikirim kembali ke Singapura setelah tes forensik lebih lanjut di Malaysia, menurut pernyataan dari kementerian pendidikan Singapura pada Rabu 10 Juni.
Â
Advertisement
Ada Warga Singapura Jadi Korban Tewas
Dari 18 orang yang tewas akibat gempa, tujuh pelajar dan tiga orang dewasa berasal dari Singapura. Pemerintah Sabah kemudian mengumumkan hari peringatan nasional pada hari Senin.
Para siswa mengambil rute ke puncak yang dikenal sebagai Via ferrata - bahasa Italia untuk "jalan besi" - yang merupakan salah satu daerah yang paling parah terkena dampak, melintasi permukaan batu granit yang miring.
Mereka termasuk di antara 29 siswa dan delapan guru dari Sekolah Dasar Tanjong Katong Singapura yang menjadi bagian dari tamasya ke tujuan pendakian yang populer itu.
Mengheningkan cipta selama satu menit dilakukan pada hari Senin di semua venue Asian Games pada awal kompetisi, yang saat itu Singapura jadi tuan rumah.
Gempa berkekuatan 6,0 melanda Jumat pagi di dekat gunung yang indah, memicu tanah longsor yang menggelegar yang melenyapkan bagian jalan setapak di puncak, di negara bagian Sabah Malaysia di Pulau Borneo.