Ribuan Alumni YSEALI Saling Terhubung dan Berkolaborasi Atasi Isu Lingkungan

Spesialis Program Experiential di East West Center, Amalina Ariffin menyebut ribuan alumni YSEALI saling terhubung guna menyuarakan isu lingkungan di kawasan Asia Tenggara.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 24 Jul 2023, 18:00 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2023, 18:00 WIB
Spesialis Program Experiential di East West Center, Amalina Ariffin menyebut ribuan alumni YSEALI saling terhubung guna menyuarakan isu lingkungan di kawasan Asia Tenggara (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).
Spesialis Program Experiential di East West Center, Amalina Ariffin menyebut ribuan alumni YSEALI saling terhubung guna menyuarakan isu lingkungan di kawasan Asia Tenggara (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).

Liputan6.com, Honolulu - Spesialis Program Experiential di East West Center, Amalina Ariffin menyebut ribuan alumni YSEALI saling terhubung guna menyuarakan isu lingkungan di kawasan Asia Tenggara.

Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) merupakan Program beasiswa yang disponsori oleh pemerintah Amerika Serikat dan diadakan setiap tahun.

Program beasiswa YSEALI Academic Fellowship ini adalah program akademik intensif jangka pendek yang memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang AS serta tema-tema tertentu kepada para pemimpin muda di Asia Tenggara, sekaligus meningkatkan keterampilan profesional dan kepemimpinan mereka.

Menurut Amalina, sekitar 5000 alumni program YSEALI telah berkontribusi dalam sejumlah isu, termasuk lingkungan dengan mengerjakan lokakarya secara regional.

Meski begitu, ia menyebut dunia saat ini membutuhkan lebih banyak lagi anak muda yang punya gairah terkait upaya penyelamatan Bumi dan lingkungan, terutama mereka yang tinggal di wilayah ASEAN.

"Kini kita melihat begitu banyak gerakan pemuda yang terjadi di seluruh dunia untuk memerangi perubahan iklim," kata Amalina Ariffin dalam pemaparannya kepada 20 jurnalis yang terpilih dalam program FPC Reporting Tour on Security and Economic Prosperity in the Indo-Pacific Region dari Kemlu Amerika Serikat, Kamis (20/7/2023).

"Lihatlah Greta Thunberg dan ada begitu banyak perwakilan pemuda dari berbagai organisasi berita di seluruh dunia yang punya keseriusannya pada isu lingkungan."

Amalina juga menyoroti perlunya kehadiran anak muda di negara ASEAN yang punya keinginan dalam upaya pelestarian lingkungan, namun merasa tak berdaya karena komunitas kecil mereka.

"Banyak dari anak muda cenderung bekerja dan berasal dari komunitas kecil."

Oleh karenanya, Amalina menekankan dibutuhkan upaya untuk menghubungkan satu sama lain.

"Program ini mampu menghubungkan meraka satu sama lain, dan yang terpenting, menciptakan kolaborasi lintas negara. Seperti yang saya lakukan saat ini. Saya mendirikan aksi akselerator lingkungan dengan teman-teman saya dari Indonesia dan Singapura."

"Dan itu hanya satu cerita. Ada begitu banyak cerita lain, bagaimana alumni YSEALI berkolaborasi dengan setidaknya dua atau tiga negara lain dan itu sangat membantu orang lain. Karena ketika kita lebih terhubung dan maka kita tidak akan pernah merasa sendiri."

Seputar FPC Reporting Tour Terkait Keamanan dan Ekonomi di Kawasan Indo Pasifik

Tahun ini, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat lewat Foreign Press Centers (FPC) menyelenggarakan Reporting Tour dengan tema Security and Economic Prosperity in the Indo-Pacific Region atau Keamanan dan Ekonomi di Kawasan Indo Pasifik (Kemlu AS).
Tahun ini, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat lewat Foreign Press Centers (FPC) menyelenggarakan Reporting Tour dengan tema Security and Economic Prosperity in the Indo-Pacific Region atau Keamanan dan Ekonomi di Kawasan Indo Pasifik (Kemlu AS).

Tahun ini, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat lewat Foreign Press Centers (FPC) menyelenggarakan Reporting Tour dengan tema Security and Economic Prosperity in the Indo-Pacific Region atau Keamanan dan Ekonomi di Kawasan Indo Pasifik.

Program ini berfokus pada visi Administrasi Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk kawasan Indo-Pasifik yang makmur secara ekonomi dan memperkuat hubungan antara Amerika Serikat dan mitra di kawasan tersebut.

FPC Reporting Tour on Security and Economic Prosperity in the Indo-Pacific Region ini memberi para 20 jurnalis dari 18 negara kesempatan untuk melihat secara langsung bagaimana keamanan dan ekonomi memperkuat keamanan Indo-Pasifik.

Program berlangsung para 11-21 Juli 2023 di San Francisco, California dan Honolulu, Hawaii.

  

Infografis Suhu Panas Menerjang Indonesia
Infografis Suhu Panas Menerjang Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya