Yoko Ono tak pernah luput dari kontroversi. Bahkan sejak perempuan Jepang itu masuk ke kehidupan John Lennon, sang penyanyi legendaris The Beatles.
Baru-baru ini, untuk memperingati ulang tahun ke-44 pernikahannya dengan Lennon, aktivis perdamaian itu men-tweet kaca mata suaminya yang berlumuran darah. Salah satu benda yang dipakai Lennon saat kematiannya. Ia juga menyebut Amerika Serikat sebagai "zona perang".
Foto kaca mata yang sama, dengan darah mengering, tampil dalam sejumlah tweet Yoko Ono kemarin. Lengkap dengan tulisan, "Lebih dari 1.057.000 orang tewas akibat penyalahgunaan senjata di AS, sejak Lennon ditembak dan dibunuh oleh Mark Chapman pada 8 Desember 1980."
Yoko Ono juga berkicau, "31.537 orang tewas akibat senjata di AS tiap tahunnya. Kita mengubah negeri yang indah ini menjadi zona perang."
Di latar belakang kaca mata berlumuran darah itu ada pemandangan Central Park -- tempat Lennon meregang nyawa. Lennon ditembak oleh Chapman di dekat Central Park, New York di luar pintu masuk Dakota Building.
"Kematian seseorang yang dicintai adalah pengalaman yang mengerikan. Setelah anak kami Sean, kini 33 tahun. Aku masih merindukannya. Yoko Ono Lennon."
Lennon dan Yono Ono menikah di Gibraltar pada tanggal 20 Maret 1969. Mereka menghabiskan bulan madu mereka di Amsterdam sambil melakukan kampanye untuk perdamaian dengan cara tinggal di tempat tidur selama seminggu. Kala itu perang sedang berkecamuk di Vietnam.
Teror Senjata di AS
Entah apakah ada kaitannya, Tweet Yoko Ono muncul hanya beberapa hari setelah anggota parlemen AS mengenyampingkan rencana larangan penggunaan senapan serbu dalam RUU pengendalian senjata di negara itu. Alasannya, tak cukup mendapat suara.
Sementara, Gubernur Colorado, John Hickenlooper sedang menahan haru atas tewasnya kepala penjara, Tom Clements yang ditembak mati dalam jarak dekat kemarin.
Negara bagian itu juga pernah mengalami tragedi penembakan brutal di bioskop Aurora, di mana 12 orang tewas di penayangan perdana Film Batman. (Ein)
Baru-baru ini, untuk memperingati ulang tahun ke-44 pernikahannya dengan Lennon, aktivis perdamaian itu men-tweet kaca mata suaminya yang berlumuran darah. Salah satu benda yang dipakai Lennon saat kematiannya. Ia juga menyebut Amerika Serikat sebagai "zona perang".
Foto kaca mata yang sama, dengan darah mengering, tampil dalam sejumlah tweet Yoko Ono kemarin. Lengkap dengan tulisan, "Lebih dari 1.057.000 orang tewas akibat penyalahgunaan senjata di AS, sejak Lennon ditembak dan dibunuh oleh Mark Chapman pada 8 Desember 1980."
Yoko Ono juga berkicau, "31.537 orang tewas akibat senjata di AS tiap tahunnya. Kita mengubah negeri yang indah ini menjadi zona perang."
Di latar belakang kaca mata berlumuran darah itu ada pemandangan Central Park -- tempat Lennon meregang nyawa. Lennon ditembak oleh Chapman di dekat Central Park, New York di luar pintu masuk Dakota Building.
"Kematian seseorang yang dicintai adalah pengalaman yang mengerikan. Setelah anak kami Sean, kini 33 tahun. Aku masih merindukannya. Yoko Ono Lennon."
Lennon dan Yono Ono menikah di Gibraltar pada tanggal 20 Maret 1969. Mereka menghabiskan bulan madu mereka di Amsterdam sambil melakukan kampanye untuk perdamaian dengan cara tinggal di tempat tidur selama seminggu. Kala itu perang sedang berkecamuk di Vietnam.
Teror Senjata di AS
Entah apakah ada kaitannya, Tweet Yoko Ono muncul hanya beberapa hari setelah anggota parlemen AS mengenyampingkan rencana larangan penggunaan senapan serbu dalam RUU pengendalian senjata di negara itu. Alasannya, tak cukup mendapat suara.
Sementara, Gubernur Colorado, John Hickenlooper sedang menahan haru atas tewasnya kepala penjara, Tom Clements yang ditembak mati dalam jarak dekat kemarin.
Negara bagian itu juga pernah mengalami tragedi penembakan brutal di bioskop Aurora, di mana 12 orang tewas di penayangan perdana Film Batman. (Ein)