Liputan6.com, Jakarta - Kondisi Israel saat inidilaporkan semakin terpuruk usai Hamas melancarkan serangan yang begitu intens sejak Sabtu (7/10).
Dikutip dari laman BBC, Minggu (8/10/2023), lebih dari 500 warga Israel telah terbunuh sejak Hamas melancarkan serangan besar pada Sabtu.
Pertempuran antara militer Israel dan militan Palestina itu terus berlanjut di wilayah Israel dekat Gaza.
Advertisement
Serangan udara Israel telah menewaskan sedikitnya 313 orang di Jalur Gaza, dan hampir 2.000 orang terluka, kata para pejabat Palestina.
Seorang warga negara Inggris, Jake Marlowe, hilang dari Israel - dia bekerja sebagai anggota keamanan di dekat perbatasan Gaza ketika serangan itu terjadi.
Sementara itu, di Mesir ada dua turis Israel dan pemandu wisata mereka asal Mesir ditembak mati di Alexandria, tampaknya oleh seorang polisi.
Pada Sabtu pagi, Hamas melancarkan gelombang serangan roket dan para anggotanya menyerbu Israel, yang merupakan penyerangan terbesar dalam beberapa dekade.
Kemudian, di Jalur Gaza Kementerian Kesehatan menyatakan 313 orang Palestina dilaporkan tewas akibat serangan udara Israel, dan hampir 2.000 orang terluka.
Joe Biden Kecam Serangan Hamas ke Israel, Tawarkan Bantuan ke PM Netanyahu
Jakarta Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengutuk serangan yang ia klaim sangat mengerikan dari kelompok Hamas ke wilayah Israel.
Dalam pernyataannya,Joe Biden mengaku sudah menghubungi Perdana Menteri Israel dan siap menawarkan bantuan apabila diperlukan.
Pagi ini, saya berbicara dengan Perdana Menteri Netanyahu tentang serangan mengerikan dan berkelanjutan di Israel,” kata Joe Biden dalam pernyataan yang dikutip dari laman Kedubes AS di Israel, Minggu (8/10/2023).
“Amerika Serikat dengan tegas mengutuk serangan mengerikan terhadap Israel yang dilakukan oleh teroris Hamas dari Gaza, dan saya menjelaskan kepada Perdana Menteri Netanyahu bahwa kami siap menawarkan semua cara dukungan yang tepat kepada Pemerintah dan rakyat Israel.”
Menurut Joe Biden aksi terorisme tidak pernah bisa dibenarkan.Israel mempunyai hak untuk membela diri dan rakyatnya.
“Amerika Serikat memperingatkan agar tidak ada pihak lain yang memusuhi Israel yang mencari keuntungan dalam situasi ini. Dukungan pemerintahan saya terhadap keamanan Israel sangat kuat dan tidak tergoyahkan.”
“Jill dan saya mendoakan semua keluarga yang terluka akibat kekerasan ini. Kami sangat sedih atas kematian yang tragis ini dan kami berharap semua orang yang terluka dapat segera pulih.”
Kini, Joe Biden dan tim sedang memantau situasi ini dengan cermat, dan akan tetap berhubungan dekat dengan Perdana Menteri Netanyahu.
Advertisement
Makin Ganas, Israel Serang Infrastruktur Utama Hamas
Angkatan Udara Israel telah merilis rekaman serangannya terhadap beberapa bangunan di Jalur Gaza yang konon menjadi lokasi sasaran militer Hamas.
Mereka menambahkan bahwa jet tempur telah menyerang “infrastruktur operasional” Hamas, dikutip dari BBC, Minggu (8/10/2023).
"Kami juga telah melihat laporan ledakan di dekat Menara Watan, sebuah kompleks komersial besar di Gaza," kata pihak Israel.
Israel mengatakan, pihaknya masih memerangi Hamas di delapan wilayah tempat mereka menyusup setelah serangan mendadak pada Sabtu pagi.
Berikut informasi terbaru dari juru bicara militer Letkol Richard Hecht dalam pengarahan Minggu pagi:
Pasukan Pertahanan Israel kembali menguasai 22 lokasi di selatan yang diserang oleh militan Hamas
Namun mereka masih melakukan perlawanan di delapan lokasi
Pihak berwenang Israel “perlahan-lahan mulai mengevakuasi” warga di Jalur Gaza dan sekitarnya. Hecht tidak menanggapi pertanyaan tentang berapa banyak yang dievakuasi
Dia juga mengatakan Israel “siap” untuk menanggapi serangan dari Lebanon namun belum membahas rencana invasi darat
Kondisi WNI di Lokasi
Sementara itu, menurut informasi dari KBRI Amman yang telah melakukan koordinasi dengan simpul-simpul masyarakat di Gaza, dipastikan sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban.
"KBRI Amman telah mengeluarkan Imbauan agar WNI yang berada di wilayah tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari tempat tempat konflik," ujar pihak Kemlu RI dalam pernyataan tertulis yang dikutip Minggu (8/10/2023).
Selain itu, KBRI Amman juga mengimbau agar WNI tidak melakukan kunjungan wisata ke wilayah tersebut.
Dalam catatan KBRI, jumlah WNI yang berdomisili di wilayah Gaza sebanyak 13 orang.
KBRI Amman juga telah menyiagakan Hotline dengan nomor +962 7 7915 0407.
Selain itu, bagi WNI yang berada di wilayah Mesir atau Lebanon yang berbatasan dengan Israel, dan memerlukan bantuan, dapat menghubungi Hotline KBRI Kairo pada nomor berikut:
+201022229989 atau Hotline KBRI Lebanon di +9613199493
Advertisement