Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Bidang Manajemen dan Sumber Daya Richard Verma mengatakan Kemitraan Strategis Komprehensif atau US-Indonesia Comprehensive Strategic Partnership on Indo-Pacific akan terus terjalin, meskipun Indonesia akan memiliki presiden baru.
"Kemitraan Strategis Komprehensif benar-benar melampaui satu orang, pemimpin, atau pejabat mana pun," kata Richard Verma kepada awak media di Jakarta, Kamis (1/2/2024).
"Kami sekali lagi menantikan pemilu Indonesia dan kami akan melaksanakannya bersama pemerintahan baru, siapa pun itu," ujarnya.
Advertisement
Dalam kunjungannya ke Jakarta Wamenlu AS Richard Verma juga menekankan pentingnya Kemitraan Strategis Komprehensif bagi peningkatan hubungan Indonesia dan AS di masa mendatang.
"Ini yang sangat spesial dan mewakili posisi penting kita dalam hubungan ini," kata Wamenlu Richard Verma.
Richard menyebut hubungan antara Indonesia dan Amerika Serikat telah berlangsung selama beberapa dekade dan memasuki tahun ke-75.
Kedua negara telah membangun hubungan berdasarkan nilai-nilai bersama dalam hal demokrasi, inklusivitas, keberagaman, upaya bersama dalam penyelesaian perselisihan secara damai dan gagasan tentang perlunya hidup di dunia dengan damai.
"Jadi, kita bersama terikat oleh nilai-nilai bersama yang dimiliki kedua bangsa," kata Richard Verma.
Berkunjung ke Fiji, Australia dan Indonesia
Richard Verma melakukan perjalanan ke Suva, Fiji; Canberra dan Sydney, Australia dan Jakarta, Indonesia.
Kunjungan dilakukan mulai 29 Januari hingga 2 Februari. Selama kunjungannya tersebut, Wakil Menteri Verma akan berfokus untuk memperdalam hubungan penting dengan para sekutu dan mitra Amerika Serikat di wilayah Indo-Pasifik.
Selain itu Wamenlu Verma juga akan memajukan visi afirmatif Amerika Serikat untuk ruang dunia maya yang aman dan inklusif sementara membahas upaya memenuhi permintaan untuk pembangunan kapasitas siber dan digital di wilayah tersebut.
Advertisement