Viral Aksi Heroik ART Indonesia Selamatkan Majikan Saat Gempa Taiwan Magnitudo 7,4

Saat gempa magnitudo 7,4 mengguncang Taiwan, Maya tidak langsung lari menyelamatkan dirinya. Namun, dia berupaya melindungi majikannya yang berusia lanjut.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 05 Apr 2024, 15:12 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2024, 13:48 WIB
Tangkapan layar saat asisten rumah tangga asal Indonesia bernama Maya diwawancara media lokal setelah upayanya menyelamatkan majikannya saat gempa dahsyat 7,4 mengguncang Taiwan.
Tangkapan layar saat asisten rumah tangga asal Indonesia bernama Maya diwawancara media lokal setelah upayanya menyelamatkan majikannya saat gempa dahsyat 7,4 mengguncang Taiwan. (Dok Media lokal via TETO) 

Liputan6.com, Taipei - Gempa Taiwan pada Rabu (3/4/2024) pagi, masih menyisakan banyak cerita. Salah satunya kisah tentang Maya, asisten rumah tangga (ART) asal Indonesia yang mencuri perhatian.

Maya disebut pemberani dan tidak egois karena saat gempa magnitudo 7,4 (versi USGS) mengguncang Taiwan, dia tidak langsung lari menyelamatkan diri, melainkan berupaya melindungi majikannya.

Apa yang dilakukan Maya terekam CCTV dan kemudian viral. Kamar Dagang dan Ekonomi Taiwan (TETO) di Jakarta mengapresiasi Maya melalui unggahan di Facebook-nya.

"Maya, pembantu rumah tangga Indonesia yang super berani dan tidak egois, melindungi wanita tua Taiwan saat terjadi gempa besar. Kami menghargai CINTA BESAR ANDA," tulis TETO seraya menambahkan emoticon hati, bendera Indonesia, dan bendera Taiwan.

Atas aksinya, Maya diwawancarai oleh stasiun TV lokal. Dalam kesempatan itu, dia menjelaskan kenapa lebih memilih melindungi majikannya dibanding menyelamatkan diri sendiri.

"Saya sayang sama nenek karena nenek juga sayang sama saya," ujarnya.

76 Bangunan Berisiko Ambruk

Tangkapan layar dari video TVBS menunjukkan situasi di Hualien, Taiwan, pasca gempa magnitudo 7,5 pada Rabu (3/4/2024).
Tangkapan layar dari video TVBS menunjukkan situasi di Hualien, Taiwan, pasca gempa magnitudo 7,5 pada Rabu (3/4/2024). (Dok. TVBS via AP) 

Melansir The Guardian, gempa Taiwan pada Rabu pagi yang berpusat di Hualien menyebabkan lebih dari 1.000 orang terluka dan setidaknya 10 orang tewas. Pada Jumat (5/4), tim penyelamat masih mencari 18 orang yang hilang.

Gempa tersebut disebut sebagai yang terbesar yang melanda Taiwan dalam kurun waktu 25 tahun terakhir.

Menurut pejabat pemerintah setempat, setidaknya 176 bangunan di wilayah Hualien rusak atau hancur akibat gempa, yang juga menyebabkan sekitar 337 rumah tangga tanpa listrik, dan 3.750 rumah tangga tanpa air.

Dengan jumlah gempa susulan yang melebihi 300 dan 76 bangunan berisiko runtuh, jumlah orang yang mencari perlindungan masih bisa meningkat dalam beberapa hari mendatang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya