Emir Kuwait Umumkan Sabah Khalid Al-Sabah Sebagai Putra Mahkota Baru

Sabah sebelumnya menjabat sebagai perdana menteri dan menteri luar negeri Kuwait.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 03 Jun 2024, 14:06 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2024, 14:06 WIB
Ilustrasi Kuwait.
Ilustrasi Kuwait (Dok. Pixabay)

Liputan6.com, Kuwait City - Emir Kuwait Mishal Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah (83) pada hari Sabtu (1/6/2024) menunjuk putra mahkota baru. Langkah tersebut diambilnya hampir enam bulan setelah dia naik takhta.

"Sheikh Sabah Khalid Al-Sabah (71) akan menjadi pewaris takhta berikutnya," demikian dilaporkan kantor berita KUNA yang dikelola pemerintah seperti dilansir AP, Senin (3/6).

Pengumuman tersebut tidak memberikan rincian atau komentar lain dari emir Kuwait, yang baru-baru ini membubarkan parlemen di tengah meluasnya disfungsi politik yang melanda negaranya.

Perselisihan politik dalam negeri Kuwait yang mencakup perubahan pada sistem kesejahteraan dan kebuntuan telah menghalangi syekh untuk berutang. Hal ini menyebabkan negara itu hanya memiliki sedikit uang untuk membayar gaji sektor publik yang membengkak meskipun negara tersebut menghasilkan kekayaan yang sangat besar dari cadangan minyaknya.

Kuwait, negara berpenduduk sekitar 4,2 juta jiwa dan sedikit lebih kecil dibandingkan negara bagian New Jersey di Amerika Serikat (AS), memiliki cadangan minyak terbesar keenam di dunia.

Mereka telah menjadi sekutu setia AS sejak Perang Teluk tahun 1991 yang mengusir pasukan pendudukan Saddam Hussein di Irak. Kuwait menampung sekitar 13.500 personel militer AS dan juga markas besar Angkatan Darat AS di Timur Tengah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya