Liputan6.com, Beirut - Israel terus maju dalam dua front pada hari Rabu (2/10/2024), yakni melakukan serangan darat ke Lebanon terhadap Hizbullah yang menewaskan delapan tentara Israel dan melancarkan serangan ke Jalur Gaza yang menewaskan puluhan orang, termasuk anak-anak. Setelah Israel bersumpah untuk membalas serangan rudal balistik Iran sehari sebelumnya, kawasan itu bersiap menghadapi eskalasi lebih lanjut.
Iran, yang mendukung Hizbullah dan militan Hamas yang menguasai Jalur Gaza, meluncurkan puluhan rudal ke Israel pada Selasa (1/10) malam, eskalasi lain dalam siklus saling balas yang mendorong Timur Tengah semakin dekat ke perang regional. Israel memperingatkan bahwa serangan itu akan menimbulkan "dampak buruk".
Baca Juga
Militer Israel mengatakan tujuh tentara tewas dalam dua serangan Hizbullah di Lebanon selatan pada hari Rabu, tanpa menjelaskan lebih lanjut. Kematian itu menyusul pengumuman sebelumnya tentang kematian pertama Israel dalam pertempuran di Lebanon sejak dimulainya serangan — seorang kapten berusia 22 tahun dalam brigade komando. Tujuh tentara lainnya terluka. Demikian seperti dilansir kantor berita AP, Kamis (3/10).
Advertisement
Di Jalur Gaza, operasi darat dan udara Israel di kota terbesar kedua di wilayah itu, Khan Younis, menurut pejabat medis Palestina, menewaskan sedikitnya 51 orang, termasuk perempuan wanita dan anak-anak.
Pada Rabu malam, serangan udara Israel menghantam sebuah gedung apartemen di dekat pusat kota ibu kota Lebanon, yang merupakan kedua kalinya Israel menyerang pusat Kota Beirut minggu ini. Sedikitnya enam orang tewas dan tujuh orang terluka di distrik permukiman Bashoura.
Penduduk melaporkan bau seperti belerang setelah serangan itu dan Kantor Berita Nasional milik pemerintah Lebanon menuduh Israel menggunakan bom fosfor yang dilarang secara internasional. Kelompok hak asasi manusia di masa lalu menuduh Israel menggunakan peluru pembakar fosfor putih di kota-kota dan desa-desa di Lebanon selatan yang dilanda konflik.
Beberapa serangan juga dilaporkan terjadi di pinggiran selatan Beirut di area yang diberi peringatan evakuasi oleh tentara Israel. Area yang diserang di Beirut tengah tidak termasuk dalam peringatan tersebut.
Tindakan terbaru di beberapa front telah menimbulkan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas yang dapat melibatkan Iran dan juga Amerika Serikat (AS), yang telah mengirimkan aset militer ke wilayah tersebut untuk mendukung Israel.
Sementara itu, kantor berita SANA yang dikelola pemerintah Suriah mengatakan serangan udara Israel menghantam sebuah bangunan tempat tinggal di Damaskus Rabu malam, menewaskan tiga orang dan melukai sedikitnya tiga orang lainnya. Seorang jurnalis AP di lokasi kejadian mengatakan rudal itu tampaknya telah menargetkan lantai dasar sebuah gedung apartemen empat lantai.
Tidak ada komentar langsung dari Israel, yang sering menyerang target yang terkait dengan Iran atau kelompok sekutu di Suriah, namun jarang mengklaim serangan tersebut.
Hizbullah dan Israel Bentrok
Hizbullah, yang secara luas dianggap sebagai kelompok bersenjata paling kuat di kawasan tersebut mengatakan para pejuangnya bentrok dengan pasukan Israel di dua tempat di Lebanon dekat perbatasan. Militer Israel mengklaim pasukan darat yang didukung oleh serangan udara menewaskan militan dalam "pertempuran jarak dekat" tanpa menyebutkan di mana.
Media Israel melaporkan unit infanteri dan tank beroperasi di Lebanon selatan setelah militer mengirim ribuan pasukan tambahan dan artileri ke perbatasan.
Militer Israel telah memperingatkan orang-orang di 50 desa dan kota untuk mengungsi ke utara Sungai Awali, sekitar 60 kilometer dari perbatasan dan lebih jauh dari tepi utara zona yang dideklarasikan PBB yang dimaksudkan untuk berfungsi sebagai penyangga antara Israel dan Hizbullah setelah perang tahun 2006. Ratusan ribu orang telah meninggalkan rumah mereka.
Israel mengatakan akan terus menyerang Hizbullah hingga puluhan ribu warganya yang mengungsi dari rumah-rumah di dekat perbatasan Lebanon dapat kembali dengan aman. Sementara itu, Hizbullah telah bersumpah untuk terus menembakkan roket ke Israel hingga ada gencatan senjata di Jalur Gaza.
Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 1.000 orang di Lebanon selama dua minggu terakhir, hampir seperempatnya adalah perempuan dan anak-anak.
Dalam perkembangan lainnya, Israel mengecam PBB dan menyatakan Sekretaris Jenderal Antonio Guterres sebagai persona non grata atau dilarang memasuki negara tersebut. Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menuduhnya gagal mengutuk serangan rudal Iran pada Selasa malam. Tindakan tersebut memperdalam keretakan yang sudah lebar antara Israel dan PBB.
Advertisement