Upaya Pertamina Berdayakan Masyarakat Diapresiasi Dunia

Komitmen Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina dalam memberdayakan masyarakat rentan

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 21 Nov 2024, 21:11 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2024, 21:03 WIB
Komitmen Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina dalam memberdayakan masyarakat rentan
Komitmen Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina dalam memberdayakan masyarakat rentan (dok: Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta Komitmen Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina dalam memberdayakan masyarakat rentan berhasil mengantarkan tiga program unggulan mereka meraih penghargaan kategori Best Practice di ajang Global Corporate Sustainability Award (GCSA) 2024.

Penghargaan yang diberikan oleh Taiwan Institute for Sustainable Energy (TAISE) ini diumumkan pada Rabu (20/11) di Taipei, Taiwan.

Program-program yang meraih penghargaan adalah Kokolomboi Lestari oleh Pertamina EP Donggi Matindok Field (PEP DMF), Program Air Bersih oleh PEP Papua Field, dan Salt Centre Terintegrasi oleh PHE WMO.

Ketiganya dinilai berkontribusi signifikan dalam mewujudkan keberlanjutan, baik dari aspek sosial, lingkungan, maupun ekonomi.

Program Berbasis Pemberdayaan dan Keberlanjutan

Senior Manager Relations Regional Indonesia Timur, Fitri Erika, menjelaskan bahwa program-program ini selaras dengan tujuan perusahaan untuk memberikan manfaat jangka panjang kepada masyarakat, khususnya di wilayah Indonesia Timur yang masih menghadapi tantangan kesejahteraan.

  1. Kokolomboi Lestari – Bertempat di Desa Leme-Leme Darat, Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, program ini memberdayakan komunitas adat Togong Tanga untuk mengelola sumber daya hutan secara berkelanjutan. Melalui hilirisasi madu hutan dan pengembangan kawasan eko-edu wisata, program ini telah melibatkan 300 anggota masyarakat dan meningkatkan pendapatan mereka hingga Rp 8,5 juta per bulan. Program ini juga menjadi model mitigasi perubahan iklim berbasis masyarakat.
  2. Program Air Bersih – Dilaksanakan di Distrik Klasefet dan Klamono, Sorong, Papua Barat Daya, program ini menyediakan akses air bersih untuk 1.808 keluarga. Dengan teknologi filtrasi berbahan lokal dan panel surya, program ini menurunkan pengeluaran rumah tangga untuk air bersih dari Rp 3,2 juta menjadi Rp 600 ribu per tahun per keluarga.
  3. Salt Centre Terintegrasi – Berlokasi di Desa Banyusangka, Bangkalan, Madura, program ini mendukung petani garam konvensional meningkatkan kualitas NaCl hingga 94,07% (melampaui standar SNI) dan produksi hingga 54 ton. Selain itu, program ini memberdayakan perempuan untuk menciptakan produk berbasis garam dan menjadi pusat pelatihan berbasis modul yang telah ber-ISBN.

 

Kontribusi untuk Keberlanjutan Global

Gedung Pertamina. Dok Pertamina
Gedung Pertamina. Dok Pertamina

Fitri menambahkan bahwa semua inisiatif ini dijalankan dalam kerangka Environmental, Social, and Governance (ESG) dan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Fokus utama program mencakup:

  • SDG 6: Air Bersih dan Sanitasi Layak
  • SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
  • SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim
  • SDG 15: Ekosistem Daratan
  • SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Pengakuan atas Upaya BerkelanjutanPenghargaan GCSA 2024 ini menjadi bukti nyata keberhasilan Pertamina dalam mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam operasionalnya, sekaligus mempertegas kontribusinya bagi masyarakat rentan dan lingkungan di Indonesia Timur.

Dengan program-program yang berdampak luas, Pertamina terus menunjukkan komitmen dalam mendukung kemandirian dan kesejahteraan masyarakat lokal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya