Liputan6.com, Jakarta - Umumnya, anak-anak dan balita menyukai makanan manis tetapi tidak menyukai sayuran. Stereotip ini terlihat di mana-mana dalam film dan televisi.
Jika Anda bertanya kepada orang tua mana pun, mereka akan dengan tegas memberi tahu Anda tentang perjuangan untuk membuat anak-anak makan sayuran.
Baca Juga
Meskipun beberapa orang percaya bahwa hal itu mungkin hanya disebabkan oleh anak-anak itu sendiri, ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa anak-anak secara biologis tidak menyukai sayuran.
Advertisement
Cukup mengherankan, banyak orang yang tumbuh dengan keras kepala menghindari sayuran mengatakan bahwa mereka telah melupakan kebencian mereka terhadap sayur. Semua ini menimbulkan pertanyaan: bagaimana indera perasa Anda berubah seiring bertambahnya usia?
Masa Kanak-kanak dan Makanan Pahit
Untuk menjawab mengapa anak-anak tidak suka makan sayuran, para ilmuwan telah menyimpulkan bahwa otak manusia telah berevolusi untuk tidak menyukai makanan pahit karena makanan tersebut menandakan makanan yang beracun, dikutip dari seeds.ca, Selasa (8/10/2024).
Komponen dalam Sayuran
Karena sayuran memiliki komponen kalsium yang besar dan unsur bermanfaat lainnya seperti fenol dan flavonoid, yang termasuk dalam kategori makanan pahit, hal ini menyebabkan anak-anak lebih menyukai makanan yang lebih asin dan manis.
Ketika anak-anak ini tumbuh besar dengan memakan sayur, mereka akan lebih toleran terhadap rasa pahit sayur, yang menjelaskan mengapa kebanyakan orang dewasa mulai menyukai rasa sayur (sementara versi mereka yang lebih muda mungkin menghindarinya).
Selain itu, makanan yang lebih manis dan tidak sehat biasanya dikaitkan dengan kenangan yang lebih membahagiakan.
Advertisement