Liputan6.com, Jakarta - Badai Milton menerjang wilayah Florida, Amerika Serikat (AS) sejak 7 Oktober 2024. Badai ini menjadi salah satu badai Atlantik paling dahsyat yang pernah tercatat.
Badai Milton membuat 1 juta orang mengungsi dan lebih dari 3000 penerbangan dibatalkan. Tidak hanya itu, badai yang membawa angin kencang maksimum 165 mph ini juga membuat lebih banyak astronaut terjebak di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Melansir laman SpaceX pada Kamis (10/10/2024), ada empat astronaut Crew-8 SpaceX yang harus bertahan lebih lama di luar angkasa karena terjadi Badai Milton.
Advertisement
Baca Juga
Menurut jadwal, para astronaut yang tergabung dalam Crew-8 seharusnya meninggalkan SISS pada Senin (7/10/2024) lalu. Namun, karena pesawat luar angkasa mereka dijadwalkan mendarat di lepas pantai Florida, NASA dan SpaceX terpaksa menunda kepulangan mereka.
Bahkan, badai Milton saat ini menguat dan menjadi kategori 5 menghasilkan angin berkelanjutan dengan kecepatan maksimum 270 km per jam. Hal ini dianggap membahayakan keselamatan pendaratan para astronaut tersebut.
Saat ini, NASA menjadwalkan Crew-8 akan mulai bertolak dari ISS pada Minggu (13/10/2024). Penundaan ini tentu saja menyebabkan para astronaut tersebut harus tinggal di ISS lebih lama.
Meski hanya beberapa hari, hal ini tetap memberikan tantangan untuk manajemen logistik. Sebelumnya, ada dua astronaut lain yang juga harus terjebak lebih lama di luar angkasa hingga saat ini.
Kedua astronaut tersebut adalah awak dari Boeing Starliner yang masih harus tinggal di ISS hingga 2025 akibat kerusakan pesawat. Dengan penundaan kepulangan 4 astronaut Crew-8 ke bumi, ISS menjadi semakin padat.
Saat ini, ada 11 orang yang tinggal di ISS. Mereka adalah empat astronaut Crew-8, dua astronaut dari Boeing Starliner yang tertunda, dua kosmonot Rusia, serta dua anggota dari misi Crew-9 yang baru tiba pada 29 September.
Astronaut ISS Bagikan Foto Badai
Di tengah ancaman badai yang berpotensi menyebabkan kerusakan parah, para astronaut ISS mengabadikan pemandangan menakjubkan dari atas. Salah satu astronaut dari Crew-8 SpaceX, Matthew Dominick, berhasil mengabadikan foto-foto Badai Milton tersebut.
Foto dan video timelapse tersebut menunjukkan ukuran dan intensitas badai yang luar biasa besar. Dominick membagikan foto dan video tersebut melalui akun X miliknya @dominickmatthew pada Selasa (08/10/2024).
"Kami melintasi Badai Milton sekitar 90 menit yang lalu. Beginilah pemandangan dari jendela Dragon Endeavour," tulis Dominick.
Selain foto dan video timelapse yang diambil oleh Dominick, beberapa kamera NASA yang dipasang di sekitar ISS juga merekam pergerakan Badai Milton. NASA bahkan membagikan video Badai Milton yang diambil pada 8 Oktober 2024.
Advertisement
Citra Satelit Badai Milton
Badai Milton bergerak cepat melintasi Samudra Atlantik menuju Florida, Amerika Serikat. Para pakar dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menyebut, badai ini menjadi salah satu badai tropis paling merusak yang pernah tercatat.
Badai ini disebut-sebut sebagai 'monster' karena menjadi yang terkuat dalam kurun waktu 100 tahun terakhir. Pusat Badai Nasional AS (NHC) mengungkap Milton berpotensi menjadi salah satu badai paling merusak yang pernah tercatat di Florida bagian barat hingga tengah.
Badai Milton melonjak dari Kategori 1 menjadi 5 dalam waktu kurang dari sehari. Badai tropis yang biasanya menjadi badai paling kuat, dapat menyebabkan kehancuran lingkungan dalam waktu cepat dengan intensitas tinggi.
Gambar satelit dari Lembaga Kelautan dan Atmosfer AS (NOAA) menunjukkan kekuatan dan pertumbuhan Milton. Badai ini diproyeksikan akan mendarat di pantai barat semenanjung Florida dan bergerak menuju wilayah teluk Tampa Bay.
Menurut NOAA ledakan badai ini dipicu oleh rekor suhu panas di Teluk Meksiko. Semakin hangat lautan, semakin banyak bahan bakar yang tersedia bagi badai untuk menguat.
Badai Milton terbentuk karena tekanan udara tropis di atas Teluk Meksiko bagian barat daya pada 5 Oktober 2024. Beberapa jam setelah terbentuk, NOAA menganggap Milton sebagai badai tropis.
Hanya dalam 24 jam setelah terbentuk menjadi badai Milton, badai ini meningkat menjadi badai Kategori 1. Intensifikasi yang cepat didefinisikan sebagai peningkatan kecepatan angin sebesar 35 mph dalam 24 jam.
Pada 7 Oktober 2024, kecepatan angin badai tersebut meningkat jadi 95 mph. Kecepatan angin mencapai puncaknya 180 mph atau masuk Kategori 5 dan tekanan badai mencapai titik terendah pada 897 mb.
Berdasarkan kecepatan angin, Milton menjadi badai terkuat di Teluk Meksiko sejak Badai Rita pada 2005. Kemudian, berdasarkan tekanannya, Milton merupakan badai paling kuat kelima di lembah Atlantik yang tercatat.
(Tifani)