Komandan Senior Israel Tewas Akibat Ledakan di Jalur Gaza

Dia terkena alat peledak saat mereka meninggalkan tank untuk berjalan menuju posisi pengamatan di Jabaliya.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 21 Okt 2024, 10:01 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2024, 10:01 WIB
Citra Satelit Jalur Gaza
Citra satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies menunjukkan Rumah Sakit Indonesia di Jabaliya, Jalur Gaza, 26 November 2023. Gencatan senjata antara Israel dan Hamas dimulai sejak Jumat, 24 November 2023. (Satellite image ©2023 Maxar Technologies via AP)

Liputan6.com, Tel Aviv - Komandan Brigade Lapis Baja ke-401 Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Kolonel Ehsan Daqsa (41), tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza utara pada hari Minggu (20/10/2024). Hal ini diumumkan militer Israel.

Daqsa, dari Kota Daliyat al-Karmel, adalah salah satu perwira paling senior yang tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza.

Penyelidikan IDF atas kematian Daqsa menemukan bahwa dia berada di luar tanknya bersama perwira lain ketika mereka terkena alat peledak di Jabaliya.

Menurut penyelidikan tersebut, Daqsa, komandan Batalyon ke-52 brigade tersebut, dan dua perwira lainnya keluar dari tank mereka di Jabaliya dan berjalan beberapa meter ke sebuah titik pengamatan.

Lokasi itu telah dipasangi jebakan dengan bahan peledak, yang menewaskan Daqsa di tempat, dan melukai dua perwira lainnya, yang tercatat menderita kondisi ringan dan sedang.

Daqsa mengambil alih komando Brigade ke-401 pada bulan Juni.

Setelah insiden mematikan pada hari Minggu, IDF menunjuk Kolonel Meir Biderman, wakil kepala Divisi ke-162, untuk menjadi penjabat komandan Brigade ke-401. Kolonel Benny Aharon, mantan komandan Brigade 401, akan menggantikan Biderman.

Presiden Israel Isaac Herzog menuturkan bahwa kematian Daqsa merupakan kerugian bagi Israel dan rakyat Israel secara keseluruhan.

"Saya memberi hormat kepadanya dan merangkul keluarganya, komunitas Daliyat al-Karmel, dan saudara-saudari kita dari komunitas Druze, yang telah kehilangan banyak putra terkasih sejak awal pertempuran, dengan pengabdian, rasa misi, dan takdir bersama," kata Herzog seperti dilansir The Times of Israel, Senin (21/10).

IDF melancarkan serangan baru di Jabaliya awal bulan ini, dengan mengklaim bahwa mereka memiliki informasi intelijen tentang operasi Hamas dan infrastruktur di daerah tersebut, di samping upaya kelompok teror tersebut untuk membangun kembali kekuasaannya di sana.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya