Satelit Kayu Pertama di Dunia Sukses Meluncur ke Angkasa Luar

LignoSat, yang dikembangkan di Jepang dan diluncurkan dari Florida, diharapkan dapat mengurangi sampah antariksa.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 06 Nov 2024, 07:00 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2024, 07:00 WIB
Ilustrasi Luar Angkasa
Ilustrasi luar angkasa. (Dok. Pixabay.com/Free-Photos)

Liputan6.com, Tokyo - Satelit kayu pertama di dunia telah diluncurkan ke angkasa luar sebagai bagian dari studi tentang penggunaan kayu untuk membantu mengurangi terciptanya sampah antariksa.

Para ilmuwan di Universitas Kyoto, Jepang, memperkirakan material kayu akan terbakar saat perangkat tersebut memasuki kembali atmosfer – yang berpotensi menyediakan cara untuk menghindari pembentukan partikel logam saat satelit yang sudah tidak digunakan kembali ke Bumi.

"Partikel-partikel tersebut dapat berdampak negatif terhadap lingkungan dan telekomunikasi," kata para pengembang seperti dilansir The Guardian, Rabu (6/11/2024).

Setiap sisi satelit eksperimental berbentuk kotak yang diberi nama LignoSat berukuran hanya 10 cm.

"Satelit kayu diluncurkan dengan roket SpaceX tanpa awak dari Kennedy Space Center milik NASA di Florida," kata Pusat Antariksa Manusia Universitas Kyoto pada hari Selasa (5/11).

"Satelit, yang dipasang dalam wadah khusus yang disiapkan oleh Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang, terbang ke angkasa luar dengan selamat."

Seorang juru bicara untuk pengembang bersama LignoSat, Sumitomo Forestry, mengonfirmasi kepada AFP bahwa peluncuran tersebut berhasil.

Dia mengatakan satelit itu akan segera tiba di Stasiun Antariksa Internasional (ISS) dan akan diluncurkan ke angkasa luar sekitar sebulan kemudian untuk menguji kekuatan dan ketahanannya.

Data akan dikirim dari satelit ke peneliti yang dapat memeriksa tanda-tanda ketegangan dan menentukan apakah satelit dapat menahan perubahan suhu yang ekstrem.

"Satelit yang tidak terbuat dari logam harus menjadi hal yang umum," kata Takao Doi, seorang astronot dan profesor khusus di Universitas Kyoto, dalam konferensi pers awal tahun ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya