Penusukan di Resto Cepat Saji Jepang Tewaskan 1 Remaja, Pria 43 Tahun Ditangkap

Polisi Jepang mencari tersangka yang buron sejak Sabtu (14/12), setelah remaja ditikam hingga tewas di McDonald's.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 19 Des 2024, 19:18 WIB
Diterbitkan 19 Des 2024, 19:18 WIB
Ilustrasi bendera Jepang (pixabay)
Ilustrasi penikaman di Jepang (pixabay)

Liputan6.com, Tokyo - Insiden penikaman dilaporkan terjadi di restoran cepat saji Jepang akhir pekan lalu.

Para remaja sedang mengantre pada Sabtu (14/12) untuk memesan makanan sekitar pukul 20.30 waktu setempat, ketika penyerang memasuki restoran cepat saji itu dan menikam mereka berdua tanpa berkata apa-apa, menurut outlet berita Jepang NHK seperti dikutip Kamis (19/12/2024).

Mereka dilarikan ke rumah sakit tempat gadis itu kemudian meninggal. Korban lainnya, seorang anak laki-laki, selamat dan dia mengatakan kepada polisi bahwa dia tidak mengenal pria yang telah menikam mereka, kata NHK.

Tidak diketahui pasti apakah gadis itu mengenal pria itu, yang masih buron pada hari Minggu (15/12).

Polisi Jepang pada Minggu (15/12) tengah mencari penyerang yang menikam seorang siswa SMP dan melukai seorang lainnya di restoran McDonald's hingga tewas, demikian dilaporkan media lokal.

Puluhan polisi telah dikerahkan untuk menemukan penyerang yang melakukan penusukan, yang digambarkan sebagai seorang pria yang tampaknya berusia 40-an, mengenakan jaket abu-abu dan celana panjang gelap, menurut Television Nishinippon.

 

Laporan Japan Times menyebut polisi menangkap seorang pria berusia 43 tahun pada pada Kamis (19/12) atas dugaan penusukan terhadap dua siswa SMP di sebuah McDonald's di Kota Kitakyushu pada hari Sabtu (14/12), dengan salah satu korban meninggal karena luka-lukanya.

Pria tersebut diidentifikasi sebagai Masanori Hirabaru, seorang warga Kokuraminami Ward yang menganggur — daerah yang sama tempat penyerangan terjadi — ditahan polisi sekitar pukul 10 pagi atas tuduhan awal percobaan pembunuhan terhadap anak laki-laki berusia 15 tahun yang selamat dari serangan tersebut.

Kejahatan dengan Kekerasan Jarang Terjadi

Bendera Jepang
Ilustrasi Jepang. (Dok. Instagram/@mitsuosuzuki)

Serangan di Kota Kitakyushu, di Prefektur Fukuoka, terjadi dalam waktu kurang dari satu menit, media lokal melaporkan, menambahkan bahwa sekitar 10 pelanggan berada di dalam restoran pada saat itu.

Kejahatan dengan kekerasan jarang terjadi di Jepang, yang memiliki undang-undang pengendalian senjata yang ketat. Namun, ada penusukan dan bahkan penembakan sesekali, termasuk pembunuhan mantan perdana menteri Shinzo Abe pada tahun 2022.

Sebelumnya pada tahun 2019, dua orang, termasuk seorang siswi sekolah, ditikam hingga tewas dan lebih dari selusin lainnya terluka di kota Kawasaki, Jepang, dalam amukan oleh seorang penyerang yang menargetkan anak-anak saat mereka menunggu bus. Penyerang berusia 51 tahun itu menebas sekelompok anak sebelum menikam dirinya sendiri hingga tewas.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya