18 Januari 1963: Pemimpin Partai Buruh Inggris Hugh Gaitskell Meninggal Akibat Kondisi Langka Penyakit Lupus

Dua hari sebelum Pemimpin Partai Buruh Inggris Hugh Gaitskel meninggal, ginjalnya menunjukkan kerusakan parah. Tim medis yang terdiri dari 9 dokter dan 40 tenaga medis berupaya menggunakan mesin cuci darah untuk menyelamatkan nyawanya.

oleh Alya Felicia Syahputri diperbarui 18 Jan 2025, 06:00 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2025, 06:00 WIB
Hugh Gaitskell, Pemimpin Partai Buruh dan Mantan Menteri Keuangan Britania Raya {paling kanan} (jfklibrary.org)
Hugh Gaitskell, Pemimpin Partai Buruh dan Mantan Menteri Keuangan Britania Raya {paling kanan} (jfklibrary.org)... Selengkapnya

Liputan6.com, Marylebone - Tepat 62 tahun yang lalu, Inggris kehilangan salah satu tokoh politik paling berpengaruhnya. Hugh GaitskellThe leader of the Labour party (Pemimpin Partai Buruh) yang pernah menjadi Menteri keuangan, menghembuskan napas terakhir di usia 56 tahun akibat penyakit lupus, kondisi langka yang dapat menyerang organ tubuh mana saja dan memperburuk kondisi jantungnya secara tiba-tiba.

Hugh Gaitskell meninggal pada pukul 21.20 (waktu setempat) di Rumah Sakit Middlesex, Marylebone. Di saat-saat terakhirnya, sang istri, Dora, setia mendampinginya.

Berdasarkan laporan dari BBC on This Day, Sabtu (18/1/2025), kabar duka ini mengejutkan dunia politik Inggris pada saat itu. Ratu Elizabeth II diketahui mengirimkan pesan belasungkawa kepada Dora Gaitskell, isi pesanya adalah ungkapan “duka cita yang mendalam” atas kehilangan sosok yang juga pernah menjadi menteri keuangan.

Gaitskell didiagnosis menderita lupus, kondisi langka yang dapat menyerang berbagai organ tubuh. Kondisinya mulai memburuk setelah terkena flu pada pertengahan Desember. Meskipun sempat dinyatakan cukup sehat untuk melakukan perjalanan ke Uni Soviet untuk berunding dengan pemimpin Soviet Nikita Khrushchev pada 1 Januari dan terlihat sehat setelah Natal. Namun, setelah selesai liburan ia kembali sakit karena virus lain dan dirawat di rumah sakit pada 4 Januari.

Dua hari sebelum meninggal, ginjalnya menunjukkan kerusakan parah. Tim medis yang terdiri dari 9 dokter dan 40 tenaga medis berupaya menggunakan mesin cuci darah untuk menyelamatkan nyawanya. Namun, prosedur tersebut rupanya memberikan tekanan yang terlalu besar pada jantungnya yang sudah melemah.

Belasungkawa dari Seluruh Dunia

Ilustrasi dukacita, belasungkawa, RIP
Ilustrasi dukacita, belasungkawa, RIP. (Image by Freepik)... Selengkapnya

Pesan simpati mengalir dari berbagai penjuru dunia, termasuk dari tokoh ternama kala itu yakni mantan Perdana Menteri , Sir Winston Churchill, mantan Pemimpin Partai Buruh Earl Attlee, dan Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy.

Juru bicara Partai Buruh, John Harris, mengatakan bahwa Gaitskell menunjukkan keberanian luar biasa dalam menghadapi penyakitnya dan memberikan “perlawanan yang luar biasa untuk hidup”.

Karier politik Gaitskell, yang hanya membutuhkan waktu sepuluh tahun untuk mencapai puncak kepemimpinan partai, menjadi salah satu yang paling spektakuler dalam sejarah modern Inggris. Sebagai menteri keuangan, ia memperkenalkan kebijakan kontroversial berupa pengenaan biaya untuk kacamata dan gigi palsu guna mendanai program persenjataan ulang. Langkah ini mendapat tentangan keras dari Menteri Kesehatan saat itu, Aneurin Bevan.

Sebagai pemimpin partai buruh, ia berupaya memodernisasi partai dengan menghapus Klausul Empat (kepemilikan bersama atas alat produksi), meskipun usulan tersebut ditolak. Ia juga berhasil memimpin partainya untuk menolak perlucutan senjata nuklir sepihak, dengan pidatonya yang terkenal: “Berjuang, berjuang, dan berjuang lagi untuk mengubah pandangan partai.”

Kepergian Gaitskell terjadi saat Partai Buruh diprediksi memenangkan pemilu berikutnya, berkat upayanya menjadikan partai lebih relevan dan realistis. Posisi kepemimpinan partai kini akan diteruskan oleh Harold Wilson, yang kemudian memimpin partai buruh menuju kemenangan dalam pemilu 1964.

Kenaikannya ke kepemimpinan partai hanya 10 tahun setelah memasuki parlemen adalah salah satu yang paling spektakuler dalam sejarah politik modern.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya