Liputan6.com, Jakarta Memiliki rumah yang nyaman menjadi impian banyak orang, tidak terkecuali masyarakat yang berada di wilayah perbatasan atau pelosok Nusantara. Namun sayang impian tersebut hanya dirasakan segelintir orang. Pasalnya, masih ada jutaan rumah di Indonesia berstatus tidak layak huni.
Dari 16 provinsi yang sudah ditelusuri Tim Ekspedisi Kemanusiaan Kelompok Marjinal (EKKM) 2014 Kementerian Sosial Republik Indonesia sejak 25 Januari 2014 masih ditemukan masalah tersebut. "Masih ada 3,2 juta rumah di Indonesia berstatus tidak layak huni. Untuk itu kami terus berupaya menggandeng banyak pihak untuk melakukan tindakan salah satunya dengan bedah rumah," kata Menteri Sosial, Dr. Salim Segaf Al Jufri, MA, Jumat (28/2/2014).
Menurut Salim Segaf, masyarakat di Indonesia khususnya yang berada di daerah perbatasan atau pinggiran untuk memiliki rumah layak huni masih mimpi. "Untuk punya rumah yang layak huni buat mereka masih hanya mimpi dengan pendapatan mereka yang sangat rendah misalnya Rp 20 ribu per hari. Di sisi lain karakter orang Indonesia itu selalu bisa menerima apa yang sudah dimiliki, mereka pasrah," kata Mensos.
Selain itu banyak masyarakat yang memiliki semangat untung saling berbagi tanpa memikirkan diri mereka sendiri. "Ini yang merupakan aset bangsa yang perlu dijaga. Andai semua pihak memiliki semangat berbagi maka masalah sosial yang satu ini dapat diatasi sedikit semi sedikit. Semuanya harus saling bergandeng tangan bekerja sama," kata Mensos.
Semangat berbagi menurut Salim Segaf tidak perlu menunggu kaya. "Kenyataannya dengan tenaga, pikiran, berakhlak dan niat semangat berbagi itu bisa terlaksana. Tidak perlu menunggu kaya untuk berbagi, banyak masyarakat yang terlibat di kegiatan bedah rumah tim EKKM mungkin dia tidak punya rumah layak tetapi mereka ingin membantu masyarakat khususnya kaum marjinal memiliki rumah," kata Salim Segaf.
Menurut Ketua Ekspedisi sekaligus Direktur Direktoraf Jenderal Rehabilitasi Orang Dengan Kecacatan Kemensos, Nahar, SH, Msi rumah layak huni ialah yang tidak berisiko gangguan kesehatan."Setiap daerah yang kami sambangi masih banyak rumah tidak layak huni maksudnya bocor atau tidak ada MCK yang membuat munculnya berbagai penyakit yang menyerang mereka. Ini perlu upaya dari semua pihak untuk membantu mengatasi hal ini," kata Nahar.
Nahar berharap masyarakat dan pemerintah daerah memprioritaskan rumah layak huni untuk meningkatkan kesejahteran masyarakat. "Karena tidak selalu ada bakti sosial atau pemberian bantuan dari pusat ataupun dari lembaga sosial lainnya maka itu pemerintah daerah dan masyarakatnya perlu meningkatka kesadaran terkait rumah layak huni," kata Nahar.
(Mia/Mel)
Jutaan Rumah di Indonesia Tak Layak Huni
Hingga kini masih ada jutaan rumah di Indonesia yang statusnya tidak layak huni.
diperbarui 28 Feb 2014, 13:33 WIBDiterbitkan 28 Feb 2014, 13:33 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kronologi Tabrakan Beruntun di Bandar Lampung yang Tewaskan Seorang Pria Tanpa Identitas
Lakukan Hal Ini, Maka Malaikat akan Mendoakanmu Kata Buya Yahya
Hasil LaLiga Real Madrid vs Sevilla: Kylian Mbappe Cetak Gol Lagi, Los Blancos Sikut Barcelona
Polri Sebut Kondisi Puncak Arus Mudik Nataru Masih Berjalan Aman
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Piala AFF 2024: Siapa Jadi Raja Asia Tenggara?
Kaleidoskop Sultra 2024: Pemprov Beli Kapal Bodong hingga Guru Honorer Dituduh Aniaya Anak Polisi
Kayana Pamerkan Skill Ciamik Pesepak Bola Wanita di Milk Life Soccer Challenge Semarang
Mudik Nataru 2025, 126.809 Pemudik Asal Sumatera Menyeberang ke Pulau Jawa
Pembangkit Terapung jadi Andalah Pemenuhan Kebutuhan Listrik Maluku saat Natal dan Tahun Baru
Saksikan Live Streaming Liga Inggris Tottenham vs Liverpool di Vidio, Segera Dimulai
Angkutan Nataru, KAI Divre IV Tanjungkarang Tambah 8.424 Kursi
6 Fakta Terkait DPP PDIP Ungkap Ada Upaya Ganggu Stabilitas Internal Partai Jelang Kongres, Siap Melawan