Depresi Kena Korban PHK, Coba 4 Tips Ini

Keputusan perusahaan untuk mengeluarkan pegawai, bagi sebagian besar lainnya dapat memicu krisis kepribadian seumur hidup.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 28 Mar 2014, 14:02 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2014, 14:02 WIB
makamphk-2-140103.jpg
Aksi solidaritas itu terkait dengan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap para pekerja tambang di Indonesia. Tampak salah satu simpatisan tampak memegangi salah satu makam sebagai simbol kesedihan terhadap nasib pekerja tambang (Liputan6.com/Andrian M T

Liputan6.com, Jakarta Tak ada yang mau diberhentikan dari pekerjaan, membayangkannya saja cukup mengerikan. Namun jika hal tersebut benar menimpa Anda, sudah pasti rasa sedih, marah dan stress menghantui. Perasaan semacam itu akan menyebabkan depresi yang justru bisa menyulitkan Anda saat mencari pekerjaan baru.

 

Bagi sebagian orang, diberhentikan dari perusahaan bahkan bisa menjadi trauma tersendiri. Harus diakui bahwa kehilangan pekerjaan merupakan hal yang sulit diterima. Terlebih lagi, jika Anda sudah mengabdi bertahun-tahun di perusahaan tersebut.

 

Keputusan perusahaan untuk mengeluarkan pegawai, bagi sebagian besar lainnya dapat memicu krisis kepribadian seumur hidup.

 

Di banyak kasus, orang-orang tersebut mulai kehilangan fokus, mudah marah, sering ketakutan dan panik. Kasus ini disebabkan karena kehilangan pekerjaan dan pendapatan. Biasanya emosi mengalahkan logika Anda saat tengah berada dalam kondisi depresi.

 

Seperti melansir Buzzle, Jumat (28/3/2014), sebuah penelitian pada 756 pencari kerja, yang dibukukan dengan judul `Journal of Occupational Health Psychology', membahas tentang efek samping kehilangan pekerjaan.

 

Penelitian tesrebut dilakukan oleh University of Michigan-Ann Arbor. Meski 71% dari partisipan masih bekerja, mereka mengakui efek samping kehilangan pekerjaan biasanya berupa sakit fisik dan kepanikan berlebihan.

 

Mengatasi depresi setelah diberhentikan, penting untuk mencari pekerjaan baru. Berikut empat cara atasi depresi setelah diberhentikan bekerja:

 

1. Jujur dengan perasaan sendiri

 

Dikeluarkan dari perusahaan akan membuat Anda merasa sakit hati, takut dan rendah diri. Daripada menyembunyikan perasaan tersebut, mengungkapkannya akan terasa lebih baik.

 

Langkah ini bisa berdampak dalam jangka panjang untuk mengatasi depresi yang menimpa Anda. Setelah itu, mulailah kenali masalahnya dan upayakan untuk menyelesaikannya.

 

2. Jangan salahkan diri sendiri

 

Berhenti mengkritisi diri sendiri merupakan salah satu cara paling ampuh yang harus dilakukan saat dipecat. Jika Anda terus menerus menyalahkan diri sendiri dibanding memperbaiki kesalahan tersebut, maka pikiran Anda hanya akan dipenuhi banyak bayangan negatif. Setiap kali perasaan tersebut tumbuh, tantanglah diri Anda untuk mengatasinya.

 

3. Keluarkan amarah Anda

 

Berteriak pada bos Anda bukanlah jalan keluar yang baik untuk mengungkapkan rasa marah Anda. Memang benar, melepaskan kemarahan dan rasa frustasi Anda penting untuk melangkah lebih jauh, dan akan lebih baik jika hal tesebut dilakukan dengan cara yang lebih konstruktif.

 

Anda bisa memperbanyak olahraga seperti jogging, renang atau membaca buku. Menonton film juga bisa membantu Anda mengatasi amarah Anda.

 

4. Minta bantuan ahli

 

Setelah dipecat, jika Anda melihat adanya tanda-tanda depresi atau gejala lainnya, mulailah berkonsultasi dengan psikolog.

 

Dekatkan diri Anda dengan keluarga, teman dan rekan kerja yang bisa membantu Anda mengatasi masa-masa sulit. Dengan begitu, mood Anda pun akan kembali membaik.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya