Bagi Anak, Manfaat Berkebun Sama dengan Berolahraga

Meski membuat tubuh dan baju kotor, aktivitas berkebun bagi anak-anak sama dengan intensitas tinggi berolahraga.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 22 Jul 2014, 13:00 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2014, 13:00 WIB
Mahasiswa USBI Ajak Anak-Anak Sukapura Berkebun
Kegiatan inti berkebun itu sendiri dilangsungkan di salah satu rumah warga Sukapura.

Liputan6.com, Jakarta Sudah punya ide untuk mengisi akhir pekan atau libur Lebaran besok? Jika bingung untuk mengisi sisa hari libur ajak saja anak-anak berkebun. Meski membuat tubuh dan baju kotor, aktivitas berkebun bagi anak-anak sama dengan intensitas tinggi berolahraga. Kok bisa?

Hal ini diketahui lewat penelitian yang dilakukan peneliti Korea terhadap 17 anak-anak Korea Selatan dengan usia rata-rata 12 tahun. Intesitas fisik diukur dengan alat bernama telemetric calorimeters dan monitor detak jantung saat anak-anak terlibat dalam 10 kegiatan berkebun seperti menyiram, menggali, menabur benih, memanen, dan menyapu.

Anak-anak ini diberi waktu lima menit untuk setiap aktivitas di atas dan lima menit untuk istirahat. Mereka diminta untuk berkebun dalam dua kunjungan dan menyelesaikan lima tugas aktivitas berkebun di setiap kunjungan.

Seperti dilansir Huffington Post, Senin (21/7/2014) menyiangi, menabur benih, menanam, memanen menurut para ahli merupakan aktivitas fisik yang sedang. Berbeda dengan menyapu dan menggali yang masuk dalam olahraga berat.

Jadi, jika anak-anak malas berolahraga, mengajaknya berkebun bisa jadi cara ampuh untuk mendapatkan manfaat berolahraga.

Jangan hanya anak-anak saja yang berkebun, Anda sebagai orang dewasa juga memberi contoh. Menurut peneliti dari University of Utah orang dewasa yang aktif berkebun lebih kecil risikonya untuk kelebihan berat badan dibandingkan yang tak berkebun.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya