Tanpa Disadari Ibu Ini Telah Menghipnosis dan Menyapih Anaknya

Komunikasi antara ibu dan anak adalah bentuk hipnosis paling dahsyat yang efeknya akan terus dirasakan anak hingga si anak menua.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Sep 2014, 14:30 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2014, 14:30 WIB
Banyaknya Manfaat ASI bagi Ibu dan Anak
Dipercaya bahwa tingkat IQ seseorang dipengaruhi berapa lama sang ibu memberikan ASInya.

Liputan6.com, Jakarta Banyak orang berpikir bahwa si A atau si B adalah pakar hipnosis atau hipnoterapi besar karena telah belajar di luar negeri atau belajar pada guru yang luar biasa.

Namun sebenarnya yang paling pakar atau jago dalam hal hipnosis adalah ibu atau mama. Disadari atau tidak seorang Ibu telah mulai melakukan hipnosis pada anak-anak mereka bahkan sejak dalam kandungan. Komunikasi antara ibu dan anak adalah bentuk hipnosis paling dahsyat yang efeknya akan terus dirasakan anak hingga si anak menua.

Beberapa hari lalu saya mendapat email dari seorang sahabat, sebut saja Ibu Mita yang menceritakan apa yang beliau lakukan saat akan menyapih si anak. Secara tidak sengaja Bu Mita telah melakukan hipnosis pada anaknya. Dan hasilnya... sungguh luar biasa.

Berikut ini adalah surel (email) yang dikirimkannya pada saya: 

Email Bu Mita

Selamat malam pak Adi,...ada yg mau saya tanyakan pada bapak. Hampir 6 tahun yang lalu ketika anak saya yang kecil 2 minggu lagi berumur 3 tahun, ketika ia hendak tidur, sambil menyusuinya saya selalu mengusap-usap kepalanya dan berkata, "Anak ibu sudah besar, sebentar lagi ulang tahun yang ke-3. Dua minggu lagi umurnya 3 th lho. Kalau umurnya 3 tahun Adek enggak nenen (red: menyusu) lagi ya....kan sudah besar. Malu ya Dek kalau masih nenen, sudah besar, sudah naik sepeda ya".

Jujur waktu itu saya sendiri tidak menyadari apa yang sedang saya lakukan. Yang ada dalam pikiran saya hanya membangun komunikasi antara ibu dan anaknya. Dan hal itu terus saya lakukan hingga hari ulang tahunnya tiba. Dan siang itu ketika akan menyusui si kecil karena saat itu memang jadwalnya tidur, saya sangat terkejut. Awalnya ia sempat mendekat seperti hendak menyusu tapi kemudian beringsut mundur dan tersenyum sambil berkata, "Enggak nenen...udah besar".

Sejak itulah ia disapih. Alhamdulillah, saya bersyukur tidak perlu repot-repot pakai bermacam cara untuk menyapihnya. Dia ia tidak rewel sama sekali. Tadinya saya sempat bingung koq bisa ya. Tapi kemudian menyadari mungkin apa yg saya katakan padanya ketika ia hendak tidur direspon oleh otaknya. Betulkah pak Adi dugaan saya ini?

Ketika saya mengikuti postingan-postingan Pak Adi di FB, saya jadi berpikir apakah ini termasuk hipnotherapi tanpa saya sadari?

Salam,

Mita

Hipnoterapi positif

Ini adalah contoh aplikasi hipnosis atau hipnoterapi secara positif. Seringkali tanpa disadari orangtua, terutama para Ibu sering menghipnosis anak-anaknya secara negatif dengan secara sadar atau tidak menggunakan kalimat negatif dalam berkomunikasi. Misalnya yang sering digunakan adalah "Jangan malas ya", "Ah.. masa begitu aja nggak bisa. Bodoh amat sih", "Jangan lupa kerjakan PR ya", "Bagus... main game terus..".

Untuk menghipnosis anak secara positif, gunakan kata atau kalimat yang menunjukkan apa yang kita ingin anak lakukan atau kerjakan. Misalnya, kalimat "Jangan malas ya" diganti menjadi "Yang rajin ya". Kalimat "Ah masa begit aja nggak bisa. Bodoh amat sih" diganti dengan kalimat "Adek pasti bisa. Ini mudah kok. Asal tahu caranya pasti bisa. Sini Mama bantu ya..". Kalimat "Jangan lupa kerjakan PR ya" diganti dengan "Ingat kerjakan PR ya".

 

DR. Adi W Gunawan, CCH

President of Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology

Indonesia Leading Expert in Mind Technology

President of Asosiasi Hipnoterapi Klinis Indonesia (AHKI)

Facebook : Adi W Gunawan

Twitter      : @adiwgunawan

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya