Ketua IDI: Tidak Jadi Persoalan Jika Fachmi Idris jadi Menkes

Ketua IDI, Zaenal Abidin sangat mendukung bila Fachmi Idris menjadi Menkes selanjutnya menggantikan Nafsiah Mboi

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 22 Okt 2014, 12:30 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2014, 12:30 WIB
Fachmi Idris
Salah satu kendala yang dihadapi oleh BPJS Kesehatan adalah memberikan edukasi kepada masyarakat tentang sistem pelayanan kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta Fachmi Idris, Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan digadang-gadang menjadi Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada era Jokowi-JK. Meski belum resmi, tapi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyambut suka cita kabar bahagia tersebut.

Dr. Zaenal Abidin, MH. Kes, mengatakan, Fachmi Idris merupakan sosok yang dapat diterima dengan baik oleh semua kalangan profesional. Memiliki latar belakang pendidikan dan profesi pada bidang kesehatan, membuatnya yakin bahwa Fachmi Idris memang layak menggantikan posisi dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH.

"Kalau beliau jadi Menkes tentu sangat bagus, dan kabar baik bagi semua. Terlebih, dia dapat diterima di hampir semua kalangan profesi," kata Zaenal Abidin saat dihubungi Health-Liputan6.com, Rabu (22/10/2014)

Latar belakang sebagai akademisi yang sangat bagus, ditambah pula gelar Doktor yang dimiliki oleh Fachmi Idris, membuat Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) percaya dapat menguntungkan bangsa dan negara.

"Apalagi bila nanti pemerintah ngomong soal Jaminan Kesehatan, sebagai orang yang turut mengawali perubahan dari PT. Askes ke BPJS, tentu ini menjadi nilai plus bagi Fachmi Idris," kata Zaenal.

Zaenal menambahkan, dengan terpilihnya mantan Ketua IDI 2006-2009 sebagai Menteri Kesehatan, tentu Fachmi Idris akan lebih mengetahui apa saja hal-hal yang menjadi prioritas utama untuk dilakukan. "Sebagai sosok yang dekat dengan profesi, beliau akan paham banget tentang hal-hal yang mungkin masih belum berjalan maksimal saat ini," kata Zaenal.

Maksud dari ucapan Zaenal Abidin tersebut adalah bahwa Fachmi akan mengetahui dengan persis mengenai penyebaran tenaga medis yang masih belum merata ke seluruh pelosok tanah air.

"Termasuk pemetaannya, beliau lebih memahaminya," kata Zaenal.

Intinya, Zaenal beranggapan tidak menjadi persoalan jika lulusan terbaik pascasarjana program Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia 1998 menjadi Menkes untuk masa kerja 2014-2019.

"Kami tahu Fachmi Idris, dan kami juga tahu bagaimana kerja kerasanya, maka itu kami tidak meragukan kemampuannya. Tapi tetap, semua itu tergantung dari Presiden Jokowi," kata Zaenal.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya