Bedah dengan Robot, Lebih Optimal dan Risiko Minimal

Jangan salah, bedah dengan robot justru tidak terbuka. Perdarahan dan nyeri bahkan bisa diminimalkan

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 02 Des 2014, 21:30 WIB
Diterbitkan 02 Des 2014, 21:30 WIB
Robotic Surgery Tetap Mengandalkan Keahlian si Dokter Bedah
Meski menggunakan robot, teknologi robotic surgery tetap mengandalkan keahlian dari si dokter bedah

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah pasien kerap merasa takut akan menderita rasa sakit, penyembuhan yang lama, atau kecacatan ketika diminta untuk melakukan operasi. Karena alasan itu, tak jarang membuat mereka memilih untuk melakukan pengobatan alternatif.

Dr. Sita Ayu Arumi, SpOG, salah seorang tim ARMIS (Advance Robotic and Minimally Invasive Surgery) menyayangkan anggapan dari masyarakat kalau operasi saat ini hanya berupa open surgery, di mana dokter melakukan pembedahan besar secara langsung pada pasien. Padahal kini, dengan teknologi kedokteran yang semakin maju, sudah ada teknologi pembedahan yang dapat dijalani oleh pasien.

Tentunya, pembedahan dapat dijalani dengan lebih optimal, dengan risiko minimal.

"Teknologi bedah robotik akan membuat perasi lebih efektif, efisien, dan memiliki keuntungan besar bagi pasien. Sebab, dapat mengurangi sayatan dan tingkat kesakitan yang rendah pada pasien," kata dia di Hotel Double Tree, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (2/12/2014)

Apalagi bila menggunakan bedah robotik seperti yang ada di Rumah Sakit Bunda Jakarta, pasien tak perlu terlalu lama mengambil cuti, dan tak perlu takut lagi hasil operasi akan membuat mereka jadi tak percaya diri.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya