Ilmuwan UI Sudah Banyak Hasilkan Temuan Ilmiah

Sudah banyak riset yang bermanfaat bagi masyarakat dilakukan oleh ilmuwan Universitas Indonesia

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 04 Des 2014, 16:35 WIB
Diterbitkan 04 Des 2014, 16:35 WIB
Puluhan Pelajar Jajal Uji Analisa Air
Di laboratorium PALYJA, seorang petugas menunjukkan cara menguji air bersih, Selasa (22/4/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Tagline 'menu 4 sehat 5 sempurna' mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Namun, tahukah kita kalau tagline ini ditemukan setelah dilakukan riset cukup panjang terlebih dahulu yang dilakukan oleh jebolan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)?

Sejak awal berdiri pada abad 19, riset telah menjadi `barang wajib` di FKUI. Bahkan saat ini, riset telah menjadi ujung tombak dalam rangka mengembangkan pendidikan dan riset kedokteran di institusi pendidikan kedokteran tertua di Indonesia dengan motto Integrated, Visionary, Excellence, Care for Other (IVE-CARE).

Dekan Fakultas Universitas Indonesia, DR. Dr. Ratna Sitompul, SpM(K), menjelaskan, dengan riset ini ia ingin menepis anggapan negatif yang mengatakan kalau universitas kurang menghasilkan produk riset yang berorientasi pasar, sehingga manfaatnya juga dapat dirasakan oleh masyarakat.

"Tagline itu sebagai wujud kalau riset itu juga bermanfaat untuk masyarakat, tidak hanya untuk kesenangan semata," kata Ratna di Lantai 2 Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (4/12/2014)

Dengan kata lain, semua riset yang dikerjakan FKUI bertujuan untuk menjawab permasalahan kesehatan bangsa.

Pada prinsipnya, lanjut Ratna, FKUI sudah membuka diri terhadap sejumlah riset, agar pemerintah dan industri dapat melihat langsung apa yang telah dikerjakan oleh FKUI.

Selain tagline 'menu 4 sehat 5 sempurna' milik Profesor Poorwosoedarmo, masih banyak sumbangsih yang diberikan FKUI bagi masyarakat Indonesia dari hasil riset yang dilakukan para jebolannya;

1. Penemuan teknik pemeriksaan kuman TBC oleh Dr Tan Thiam Hok,
2. Penemuan jenis parasit penyebab penyakit kaki gajah yang khas hanya di Indonesia oleh Prof. Dr. Sri Oemijati,
3. Pemisahan bayi kembar dengan selamat oleh Profesor Padmosantjojo,
4. Penggunaan stem cell untuk pengobatan penyakit jantung oleh Profesor T. Santoso.

Lebih lanjut dia mengatakan, ribuan publikasi hasil riset yang diterbitkan pada kancah nasional dan internasional, puluhan hak paten dan HAKI dalam bentuk obat, alat kesehatan, software dan guideline tata laksana penanggulangan penyakit telah dipersembahkan untuk negeri tercinta, demi kemajuan kesehatan dan pendidikan para dokter di Indonesia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya