Prosedur Ini Perlu Dilakukan Bila Penumpang AirAsia Selamat

Harapan akan keselamatan awak kabin dan penumpang masih amat besar. Lantas apa yang bisa dilakukan bila mereka selamat?

oleh Fitri Syarifah diperbarui 30 Des 2014, 09:38 WIB
Diterbitkan 30 Des 2014, 09:38 WIB
Pesawat Air Asia
Pesawat Air Asia (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Meski perkembangan pencarian pesawat AirAsia QZ8510 yang hilang kontak sejak Minggu (28/12) pagi belum menemui titik cerah. Namun harapan akan keselamatan awak kabin dan penumpang masih amat besar. Lantas apa yang bisa dilakukan bila mereka selamat?

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Penerbangan dr Soemardoko Tjokrowidigdo SpM, SpKP menerangkan, proses pemulihan untuk penumpang dan awak pesawat sebagai prioritas utama adalah pemulihan fisik.

"Apabila mereka mengalami kelainan sebagai akibat `crash` misalnya yang patah tulang dilakukan reposisi, yang mengalami luka-luka, maka akan dilakukan upaya pemulihan kesehatan sesuai dengan disiplin terkait tetapi Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) adalah Dokter Spesialis Kedokteran Penerbangan (Sp.KP)," ungkap Soemardoko ditulis Selasa (30/12/2014).

Setelah fisik sembuh, lanjut Soemardoko, dilakukan program Return to Flying Duty untuk penerbang dan awak pesawat, sedang untuk penumpang akan dilakukan rehabilitasi mental bekerjasama dengan disiplin ilmu Psikologi /Dokter Spesialis Jiwa.

"Khusus untuk awak pesawat dan awak kabin yang selamat akan mengikuti program `Rehabitasi Medis` sesuai dengan Standarc ICAO/FAA yang sudah Baku dan disini menganut Standar yang dilakukan dan menganut ketentuan No blame and No punishment oleh karena untuk menjadikan seseorang menjadikan seseorang sebagai penerbang sangat memerlukan waktu yang lama dan biaya yang sangat tinggi. Proses rehabilitasi ini sepenuhnya kompetensi dokter spesialis kedokteran, bekerja sama dengan disiplin ilmu terkait," katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya