Derita Robby yang Tak Bisa Bicara, Mencium dan Meludah

Kanker laring membuatnya tak miliki jakun dan tenggorokan serta tidak bisa membuatnya lakukan tiga hal berikut.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 25 Jun 2015, 14:00 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2015, 14:00 WIB
Roby
(FOTO:Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Mantan perokok yang kemudian menjadi aktivis pegiat kampanye antirokok, Robby Indra Wahyuda (27) telah berpulang pada Selasa (23/6/2015). Tak akan ada lagi postingan di Facebook tentang kisahnya berjuang menghadapi kanker laring atau pita suara stadium 3 atau kalimat motivasi berhenti merokok. Namun kisah dan celotehnya akan tetap hidup, siap menginspirasi siapa pun.

Ada satu hal menarik yang pernah diungkapkan Robby lewat salah satu postingnya, yakni saat ia menceritakan lubang di lehernya.
"Yang seram itu di balik lubang itu," tulis pria yang semasa hidupnya akrab disapa Oby oleh keluarga di laman Facebooknya pada 28 Maret 2015.

Mengonsumsi rokok sejak kelas 6 SD menyebabkan Robby terkena kanker laring stadium 3. Karena kanker tersebut, dokter terpaksa mengangkat pita suara Robby hingga muncul lubang di lehernya. Ini juga membuatnya harus kehilangan jakun dan tenggorokan.

Tak hanya kehilangan dua bagian tubuhnya, tapi juga beberapa fungsi yang terkait, di antaranya adalah:

1. Tidak bisa bicara
"Gak bisa bicara? Yang jelas membuat penderita cepat marah atau temperamental... karena merasa tidak dimengerti," tulisnya.
Kalimat Robby mungkin singkat, namun sarat makna dan emosi. Dalam posting yang berbeda, Robby bercerita betapa hal itu membuatnya tak lagi bisa mengimami istrinya saat salat. Serta tak lagi bisa menjadi vokalis band seperti dulu lagi.

2. Tidak dapat mencium bau
"Gak bisa mencium bau. Sedih juga sih gak bisa cium aroma makanan...," tulisnya. Terbayang kan betapa menderitanya kita jika tak dapat membaui hal-hal di hidup kita? 

3. Tidak bisa meludah
"Tidak bisa meludah cuiihh kaya orang..," tulis pria kelahiran 12 Oktober 1988 ini. Hal ini mungkin remeh, tapi kita baru akan menyadari betapa berharganya kesehatan dan hal-hal kecil dalam hidup jika telah kehilangan. 

Banyak hal yang bisa direnungkan dari kisah Robby. Semoga kita menjadi lebih bijak menjaga karunia Tuhan berupa kesehatan. 

 

Baca juga:

Robby, Si Pegiat Kampanye Antirokok Itu Telah Tiada

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya