Punya Mag, Baiknya Perhatikan Asupan Makanan Selama Puasa

Selama menjalankan ibadah puasa, pemilik riwayat sakit mag penting sekali memerhatikan asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 06 Jul 2015, 03:00 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2015, 03:00 WIB
20150703-Gerakan Jakarta Mengaji-Jakarta-Dude Herlino
Sejumlah warga melakukan konsultasi kesehatan gratis di area Masjid Istiqlal, Jakarta, (3/7/2015). Dalam acara tersebut diluncurkan “Gerakan Jakarta Mengaji”. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta Selama menjalankan ibadah puasa, pemilik riwayat sakit mag penting sekali memerhatikan asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi. Hal ini demi mencegah sakit mag datang sehingga ibadah bisa berjalan lancar.

Tepat waktu saat makan pada sahur dan buka itu penting dilakukan seperti diungkapkan dokter Ardiansyah Bahar yang ditemui di booth Pusat Kesehatan program kerjasama Promag dan Ikatan Dokter Indonesia di Masjid Istiqlal Jakarta beberapa saat lalu.

Mengenai menu sahur pilih karbohidrat kompleks seperti gandum dan nasi merah yang akan lebih lama dicerna tubuh sehingga membuat rasa kenyang lebih lama. 

"Bukan berarti tidak boleh makan nasi putih, tapi lebih bagus lagi jika makan karbohidrat kompleks," tutur dokter Ardiansyah.

Lalu, pada saat berbuka, pilih yang manis untuk memberi tubuh energi yang sedari pagi hingga maghrib tidak mengonsumsi makanan. Saat makan, jangan jadikan buka sebagai ajang balas dendam setelah seharian menahan haus dan lapar.

"Dalam artian jangan langsung makan banyak," tegasnya.

Saat makan, makanlah dengan porsi seperti makan malam biasa.

"Saat buka hindari makanan pedas, minuman bersoda, dan makanan bergas seperti durian," pesannya.

Satu lagi, para pemilik riwayat mag disarankan mengurangi bila bisa menghindari minum kopi selama Ramadan. Kopi bisa meningkatkan asam lambung yang nantinya bisa membuat perut terasa perih.

"Hal ini yang banyak tidak diketahui mereka yang memiliki mag," pesannya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya