Hari Kanker Paru Sedunia 2015, Cegah Penyakit Tanpa Rokok

Kanker paru adalah salah satu kanker terbanyak di dunia

oleh Fitri Syarifah diperbarui 01 Agu 2015, 20:53 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2015, 20:53 WIB
Tunggu 5 Tahun, Perokok Bisa Kena Kanker Paru
Perokok terkena kanker bisa lebih capat dari lima tahun.

Liputan6.com, Jakarta Kanker paru adalah salah satu kanker terbanyak di dunia. Jumlah penderitanya lebih banyak daripada gabungan kematian akibat kanker payudara, kanker kolon dan kanker prostat.

Guru Besar Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI, Prof dr Tjandra Yoga Aditama mengatakan, satu dari lima kematian akibat kanker di dunia terjadi akibat kanker paru, dan setiap tahun ada lebih dari 1,8 juta kasus kanker paru baru di dunia.

Data otopsi verbal dari 4.014 kematian di Indonesia mendapatkan tumor ganas sebagai penyebab kematian ke 7 di Indonesia. Tapi data penelitian SRS mencatat ada 41.590 kematian dan tumor ganas tidak masuk 10 besar penyebab kematian di negara kita.

Di sisi lain, estimasi WHO terkait 10 penyebab kematian di dunia pada 2015 menunjukkan, kanker paru, trakea dan bronkus merupakan penyebab kematian ke 7 di dunia. 

Tjandra pun mencatat tanda-tanda kanker paru yang perlu Anda waspadai, seperti:

- perubahan jenis dahak

- nyeri dada atau punggung

- batuk darah

- sulit menelan

 

Pemeriksaan yang dilakukan

- anamnesis dan pemeriksaan fisik

- foto rontgen

- CT dan PET scan

- bronkoskopi

- biopsi jarum

 

Untuk mencegahnya, kata dia, tentu kita harus menghindari Faktor Risiko seperti:

- kebiasaan merokok yang menyumbang sekitar 70 persen kematian akibat kanker paru

- Bahan kimia lain yang juga faktor risiko adalah radon, asbestos, arsenik, berilium dan uranium, serta riwayat radiasi

- Mempunyai penyakit paru lain (emfisema, bronkitis kronik, PPOK dan TB) juga meningkatkan risiko terkena kanker paru

- Riwayat keluarga yang juga menderita kanker paru, serta pernah mengalami kanker di alat tubuh lain

- Risiko mendapat kanker paru meningkat dengan pertambahan usia, dan laki-laki lebih sering dari perempuan

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya