Dokter Beberkan Kondisi Paru Saat Terserang Pneumonia, Benarkah Ada Nanah di Dalamnya?

Pneumonia dapat menyerang siapa saja, mulai dari bayi hingga lansia, dan bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan tepat.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori Diperbarui 24 Feb 2025, 13:00 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2025, 13:00 WIB
Begini Kondisi Paru-Paru Saat Terserang Pneumonia Menurut Dokter
Ilustrasi Kondisi Paru-Paru Saat Terserang Pneumonia Menurut Dokter. Foto dibuat oleh AI.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Pneumonia adalah infeksi yang menyerang paru yang menyebabkan peradangan pada kantong udara (alveoli) di dalam paru.

Kondisi ini dapat menyerang siapa saja, mulai dari bayi hingga lansia, dan bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan tepat.

Menurut dokter spesialis paru & pernapasan RS EMC Grha Kedoya Jubilette Windy, pneumonia bukan sekadar batuk atau pilek biasa.

Pneumonia adalah infeksi serius yang dapat mengancam jiwa, terutama bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau kondisi kesehatan tertentu.

“Ketika seseorang terkena pneumonia, kantong udara di paru mereka meradang dan terisi dengan cairan atau nanah. Hal ini menyebabkan kesulitan bernapas karena oksigen tidak dapat masuk ke dalam aliran darah dengan baik,” tulis Jubilette di laman EMC dikutip Senin (24/2/2025).

Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:

  • Bakteri: Streptococcus pneumoniae adalah penyebab paling umum pneumonia bakterial.
  • Virus: Virus seperti influenza, respiratory syncytial virus (RSV), dan rhinovirus dapat menyebabkan pneumonia virus.
  • Jamur: Pneumonia jamur lebih jarang terjadi, biasanya pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Parasit: Parasit yang sering menyebabkan pneumonia adalah Toxoplasma gondii, Ascaris lumbricoides, dan Strongyloides stercoralis. Parasit ini dapat masuk ke paru-paru melalui makanan atau air yang sudah terkontaminasi.

 

Bagaimana Gejala Dasar Pneumonia?

Gejala pneumonia dapat bervariasi, lanjut Jubilette, tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan infeksi. Beberapa gejala umum meliputi:

  • Demam
  • Batuk berdahak atau kering
  • Sesak napas
  • Nyeri dada saat bernapas atau batuk
  • Menggigil
  • Kelelahan.

Siapa saja yang Berisiko Tinggi Terkena Pneumonia?

Beberapa kelompok orang memiliki risiko lebih tinggi terkena pneumonia, antara lain:

  • Bayi dan anak-anak di bawah 5 tahun
  • Lansia di atas 65 tahun
  • Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah (misalnya, penderita HIV/AIDS, kanker, atau penerima transplantasi organ)
  • Orang dengan penyakit kronis (misalnya, penyakit paru-paru, penyakit jantung, atau diabetes)
  • Perokok.

 

Bagaimana Mencegah Pneumonia?

Pneumonia dapat dicegah dengan beberapa cara dan vaksinasi adalah salah satu cara paling efektif. Vaksin pneumonia dapat membantu melindungi tubuh dari infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae, penyebab paling umum pneumonia bakterial.

Vaksin menjadi penting lantaran dapat:

Membentuk Kekebalan

Vaksin pneumonia membantu tubuh membentuk kekebalan terhadap bakteri penyebab pneumonia.

Mencegah Penyakit Serius

Vaksinasi dapat mencegah pneumonia, mengurangi risiko komplikasi serius seperti sepsis (infeksi darah) atau meningitis (radang selaput otak).

Melindungi Kelompok Rentan

Vaksin pneumonia sangat penting bagi bayi, anak-anak, lansia, dan orang dengan kondisi medis tertentu yang berisiko tinggi terkena pneumonia.

 

Paus Fransiskus Idap Pneumonia Bilateral

Baru-baru ini, pihak otoritas Vatikan mengatakan pemimpin tertinggi gereja Katolik, Paus Fransiskus mengalami pneumonia bilateral.

Kondisi perkembangan penyakit yang dialami pria 88 tahun tersebut disampaikan Vatikan pada Selasa, 17 Februari 2025.

"Berdasarkan CT scan dada yang dijalani Bapa Suci menunjukkan timbulnya pneumonia bilateral yang memerlukan terapi farmakologis lebih lanjut," tutur pihak otoritas Vatikan mengutip Fox News, Kamis, 19 Februari 2025.

Meski kondisi kesehatan Bapa Suci kurang baik, Vatikan mengungkapkan bahwa suasana hati Paus Fransiskus dalam kondisi baik. Selama 5 hari dirawat di RS Gemelli Roma, Italia, Paus Fransiskus pun bisa tidur dengan baik.

"Beliau tidur dengan tenang semalam, lalu bangun dan sarapan," kata juru bicara untuk Vatikan, Matteo Bruni.

Istilah pneumonia sudah sering didengar masyarakat awam tapi tidak dengan pneumonia bilateral. Apa itu pneumonia bilateral?

Pneumonia bilateral, kerap disebut dengan pneumonia ganda. Secara teknis, pneumonia bilateral bukanlah istilah medis yang resmi. Sehingga istilah ini adalah untuk menggambarkan infeksi di kedua paru seperti mengutip Verywell Health.

Infeksi pada paru bisa disebabkan bakteri, virus atau jamur yang menyebabkan kantung udara di dalam paru berisi cairan atau nanah.

Infografis Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia 3-6 September 2024. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia 3-6 September 2024. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya