Haters yang Bully Aurel, Fans yang Mencintai secara Diam-diam

Lagi pula, jumlah haters yang banyak merupakan tanda kalau artis itu sudah ngetop dan terkenal

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 31 Agu 2015, 17:30 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2015, 17:30 WIB
Keluarga Aurel Hermansyah
Instagram Azriel Hermansyah

Liputan6.com, Jakarta Aurel Hermansyah bukanlah satu-satunya seniman atau tokoh masyarakat yang kerap jadi bulan-bulanan haters di media sosial. Komentar nyinyir, pedas, dan miring pun tak luput dari kehidupan musisi muda berprestasi Agnez Mo dan sosialita Bella Shofie. Apa pun yang mereka kerjakan, pasti selalu dipandang sebelah mata oleh sekumpulan orang di luar sana yang mengaku membenci mereka.

Di era 2.0, orang begitu mudah membenci orang lain yang seakan-akan orang yang dibenci itu telah melakukan suatu hal yang fatal. Padahal, bertemu saja belum pernah sama sekali. Namun, itulah kehidupan dunia showbiz. Sudah lazim ada yang suka dan tidak suka.

"Haters itu `kan sebenarnya adalah fans yang mencintai secara diam-diam. Lagi pula, jumlah haters yang banyak merupakan tanda kalau artis itu sudah ngetop. Seperti Aurel Hermansyah ini, contohnya," kata Psikolog Anak dan Remaja dari Klinik Anakku dan Infoterapi, Ike R Sugianto, Psi kepada Health Liputan6.com, Senin (31/8/2015)

Baca juga : Bercermin dari Kasus Aurel, Tidak Semua Komentar Harus Dibaca

Sebagai pemilik akun, lanjut Ike, si artis boleh saja tidak menanggapi semua komentar yang kira-kira menyakitkan hati. Daripada pusing, abaikan saja, dan terus berkarya. "Ya, kalau mau lebih tentram lagi, jangan punya media sosial. Toh, punya akun media sosial bukan sebuah keharusan. Kalau kira-kira merugikan, ya enggak usah bikin," kata Ike menambahkan.

Atau kalau mau tetap bikin agar lebih terhubung dengan para fans, si artis dapat mencontoh artis-artis di luar negeri di mana akun media sosial dipegang oleh pihak manajemen.

"Ini kan virtual. Yang perlu dipahami adalah fansnya juga virtual dan hatersnya juga virtual. Terkadang juga, haters ini semacam perkumpulan orang yang mementingkan jumlah followers. Dengan menjadi haters, mungkin bisa memuluskan jalannya mendapatkan followers yang banyak," kata Ike menerangkan.

Baca juga : Seperti Aurel, Kalau Selalu Disalahkan Pasti Bela Diri

Jika memang media sosial membuat kita iri dengan kehidupan orang lain yang terlihat enak, jangan di-follow. Sebagai pengguna media sosial, kita harus pandai membawa perilaku ke arah yang lebih baik. Jangan sembarangan dan seenaknya menghakimi oleh orang lain, apalagi sampai membuat dia stres seperti yang dialami Aurel Hermansyah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya