Liputan6.com, Jakarta Manfaat sunat dapat menurunkan risiko HIV/AIDS. Pada 2007, badan kesehatan dunia (WHO) dan the Joint United Nations Programme on HIV AIDS (UNAIDS) merekomendasikan tindakan sunat atau sirkumsisi pada pria sebagai salah satu cara tambahan menurunkan risiko penularan HIV pada pria heteroseksual.
"Manfaat sunat ini baik anak maupun yang dilakukan saat dewasa. Bagaimana juga anak-anak bakal tumbuh dewasa," kata Dr. Muhammad Zaiem dari Rumah Sunatan dalam diskusi Sunat Dewasa Adalah Kebutuhan Kesehatan di Graha Rumah Sunatan, Kamis (8/10/2015) siang.
Selain HIV, ada pun penyakit menular seksual yang dapat dihindari dengan sunat adalah gonore. Orang awam biasa menyebut kondisi ini dengan raja singa di mana keluar nanah saat buang air kecil.
Advertisement
Lebih lanjut, manfaat dari sunat dapat mengurangi risiko kanker prostat dan kanker penis. Bahkan dapat mengurangi risiko tertular herpes genital sebesar dua puluh delapan sampai tiga puluh empat persen. "Kalau herpes menular ke genital wanita, wanita hamil dan melahirkan dan bisa ditularkan ke anak juga. Sebegitu beratnya penyakit herpes ini," kata dia menekankan.
Terpenting, jelas dia, sunat dapat mengurangi risiko kanker serviks pada pasangan dari pria itu. Menurut Zaiem, sampai sekarang pemerintah tidak pernah menginformasikan sunat itu dapat mengurangi kanker serviks.
"Saya sendiri tidak pernah lihat ada iklannya, di mana disebut sunat mengurangi kanker serviks. Selama ini hanya ayo vaksin. Dulu vapsmear doang. Kalau dari 100 orang yang kena kanker serviks, ada 28 persen kanker serviks ditularkan dari suaminya yang tidak disunat," kata dia menekankan.