Aktivis Lingkungan Hidup pun Tak Dapat Akses Air Bersih

Masih banyak penduduk Indonesia yang tidak memiliki akses air bersih. Padahal itu cara terhindar dari gizi buruk.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 18 Mar 2016, 08:00 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2016, 08:00 WIB
akses air bersih
Aktivis Lingkungan Hidup pun Tak Dapat Akses Air Bersih

Liputan6.com, Jakarta Kualitas air yang tidak bersih bisa juga menjadi penyebab masih cukup tingginya jumlah orang dengan gizi buruk di Indonesia.

Expert Sustainable Development Bali, Ketahanan Pangan dan Gizi, Hira Jhamtani mengatakan 34 persen penduduk NKRI secara nasional tidak memiliki akses air bersih. "Padahal air yang tidak bersih adalah penyebab gizi buruk," kata Hira di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jl. Diponegoro 58, Jakarta Pusat, Kamis (17/3) ditulis Jumat (18/3/2016).


Hira mengaku satu orang dari 34 persen penduduk NKRI yang kekurangan akses air bersih adalah dirinya. "Saya tinggal di Gianyar, Bali, sudah enam tahun ini tidak mendapat akses air bersih. Minta sambungan untuk akses bersih tidak direspons juga," ujar Hira.

Baginya, sungguh menyakitkan bila ia sebagai aktivis lingkungan hidup menggunakan air tanah.

Hira tak sendiri. Hampir keseluruhan warga yang bertempat tinggal satu lingkungan dengannya mengalami nasib yang sama. Mencuci dan mandi di saluran irigasi, termasuk saat memandikan anjing serta mencuci piring.

"Belum lagi terkadang dipakai untuk cuci beras," kata Hira.

"Saya sudah lapor Bupati sampai Gubernur, belum juga mendapat respons sampai sekarang. Negara ini sudah gagal memberikan pelayanan, karena masih banyak yang kekurangan akses air bersih," kata Hira menekankan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya