Liputan6.com, Jakarta Suami yang terlalu menuntut pasangan agar tampil lebih maksimal di atas ranjang hanya akan membuat hidup lebih sengsara. Wanita yang merasa pasangan seks mereka memasang standar tinggi dan harus sempurna, justru berisiko besar mengalami disfungsi seksual karena tertekan.
Kesempurnaan dalam hal seksualitas dan kehidupan di ranjang berkontribusi besar ke arah yang lebih negatif terhadap citra diri sendiri. Joachim Stoeber dari University School of Psycholgy mendefisikan perfeksionis atau menginginkan semua yang dikerjakan sesuai dengan harapan sebagai sosok yang memiliki kecenderungan berkomentar kritis dan pedas pada evaluasi kerja orang lain. Ini merupakan karakteristik kepribadian umum yang dapat memengaruhi semua domain kehidupan.
Baca Juga
Seperti dikutip dari Times of India, Sabtu (9/4/2016), suami yang menuntut istri untuk tampil perfeksionis, sempurna, atau tanpa cacat sekali membuat istri merasa cemas dan takut keinginan dari orang yang begitu ia cintai tak sesuai harapan. Pada akhirnya akan memengaruhi kesehatan mereka secara menyeluruh dan tidak menutup kemungkinan istri mengalami disfungsi seksual.
Advertisement
Menurut Joachim yang telah memasukkan studi ini ke dalam jurnal Archives of Sexual Behavior, faktor psikologis dapat berkontribusi mengenai masalah konsep seksual pada wanita. Ini menarik juga bagi dokter, terapis, konselor dalam membantu para wanita yang terkena disfungsi seksual.