Ini Sebabnya Diabetesi Tak Dianjurkan Olahraga Berat

Dari semua kategori olahraga, sejumlah latihan ringan seperti jalan kaki paling baik diterapkan diabetesi.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 11 Mei 2016, 15:30 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2016, 15:30 WIB
Diabetes
Jenis latihan ringan yang menggunakan oksigen dapat membantu penderita diabetes menjadi lebih sehat.

Liputan6.com, Jakarta Dari semua kategori olahraga, sejumlah latihan ringan seperti jalan kaki paling baik diterapkan pada diabetesi. Bukan tanpa alasan, latihan ini dinilai bisa memperbaiki metabolisme tubuh.

Seperti disampaikan dokter Spesialis Penyakit Dalam dr Wismandari Wisnu, Sp.PD-KEMD, jenis latihan ringan yang menggunakan oksigen dapat membantu penderita diabetes menjadi lebih sehat. Sebaliknya diabetesi tidak disarankan melakukan olahraga kompetitif. 

"Latihan aerobik akan meningkatkan konsumsi oksigen oleh tubuh, sekaligus meningkatkan metabolisme tubuh. Umumnya dilakukan pada intensitas sedang dalam durasi waktu yang cukup panjang. Contoh jenis latihan aerobik termasuk jogging, bersepeda, jalan, dan lain-lain," katanya saat ditemui wartawan, ditulis Rabu (11/5/2016).

Dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah ini juga mengatakan, "Olahraga aerobik yang banyak terjadi pada olahraga kompetitif, terjadi ketika kebutuhan energi tubuh melebihi yang disediakan oleh pernapasan. Sehingga tubuh dipaksa bekerja tanpa oksigen. Karena berada dalam kondisi tanpa oksigen, latihan ini hanya bisa dilakukan dalam jangka waktu pendek. Contohnya lari sprint dan angkat beban. Olahraga aerobik ini akan memudahkan terjadinya komplikasi akut pada diabetes."

Olahraga yang cenderung aman untuk dilakukan diabetesi adalah bersepeda dan renang.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya