Kisah Gadis Kerdil yang Nyaris Meninggal Tiga Kali

Lahir dengan kondisi Diastrophic Displasia, Helena Lang tidak bisa tumbuh seperti anak normal lain.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 05 Jun 2017, 15:16 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2017, 15:16 WIB
Jika Menemukan 7 Tanda Ini, Artinya Anda Siap Memiliki Bayi
Berikut tanda yang menunjukkan bahwa Anda dan pasangan sudah siap memiliki momongan. (Foto: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Kisah animasi Thumbelina sepertinya bukan hanya ada dalam dongeng atau animasi semata. Dalam kehidupan nyata, ada kondisi penyakit langka yang membuat seorang anak seperti kerdil.

Salah satunya adalah Helena Lang. Lahir dengan kondisi Diastrophic Displasia, Helena tidak bisa tumbuh seperti anak normal lainnya.

Ibunya, Jaime Jenkins (23), sebenarnya tahu kondisinya sejak kehamilan. Namun dia tidak ingin menggugurkan janinnya di usia 34 minggu kehamilan. Begitu juga dengan suaminya, Jakob (24) yang menyatakan ingin membesarkan Helena.

"Kita berdua tidak tahu penyebabnya, karena kita begitu tinggi. Namun menurut dokter, dia membawa gen kami," kata Jenkins, seperti dikutip Dailymail, Selasa (5/6/2017).

Menurut penuturan Jenkins, Helena didiagnosis dengan dwarfisme sejak usia enam minggu kehamilan, tapi Jaime tahu setelah 12 minggu--melalui USG--dia melihat ada sesuatu yang salah dengan bayinya.

"Helena tidak memiliki jaringan di paru-parunya dan pada 34 minggu saya disarankan untuk menggugurkannya. Saya bisa merasakan dia menendang dan kita sudah memiliki nama untuknya. Jadi saya tidak punya alasan untuk memberinya kesempatan hidup," ujarnya.

Kondisi Helena juga kian memburuk ketika lahir. Beberapa kali Helena masuk rumah sakit dan nyaris di ambang kematian. Namun kedua orangtuanya percaya, Helena masih bisa bertahan hidup.

"Dia seperti seorang bayi kecil yang selalu membuat saya dan Jakob tertawa. Saya tidak bisa membayangkan hidup tanpa dia dan merayakan ulang tahun pertamanya," ujarnya.

Dokter terus memperingatkan kami bahwa dia sudah terlalu lemah untuk mengambil napas dan kemudian sempat dinyatakan meninggal tiga kali dalam beberapa minggu pertama kehidupannya, kata Jenkins lagi.

Bagaimanapun, kata Jakob, mereka kini terus belajar bagaimana medis merawat putri mereka dengan harapan bisa membiarkan Helena pulang.

"Helena adalah keajaiban yang nyata dan saya berharap cerita kami membantu orangtua lain yang menghadapi situasi yang sama," kata Jenkins. Kini mereka harus mengunjungi rumah sakit dua kali sebulan untuk check-up dan menjaga kondisi Helena tetap stabil. 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya