Liputan6.com, Jakarta Menunda pernikahan mungkin memiliki kelebihan, namun studi menunjukkan, ada juga manfaat dari menikah muda.
Dilansir dari Huffingtonpost, Senin (8/8/2016), berikut adalah lima alasan baik untuk menikah muda menurut penelitian:
Baca Juga
1. Lebih bahagia
Advertisement
Menurut laporan National Marriage Project 2013, persentase tertinggi orang usia 20 sampai 28 tahun yang menganggap dirinya “sangat bahagia” adalah mereka yang telah menikah dibandingkan orang yang single atau mereka yang tinggal bersama (tanpa pernikahan). Sedangkan wanita yang mengaku bahagia dalam pernikahannya berada di usia 24 sampai 26 tahun.
Selain itu, sebuah studi 2010 juga menemukan, indikasi pernikahan berkualitas tertinggi adalah mereka yang menikah pada usia 22 sampai 25.
2. Banyak uang
Sebuah analisis data yang dilakukan oleh American Community Survey dari 2008 sampai 2010, mengungkap, di antara pria usia 30-an yang dulunya menikah saat usia 20-an, memiliki tingkat pendapatan pribadi yang tertinggi.
Pakar ekonomi juga telah menemukan, pria yang sudah menikah mendapatkan pendapatan lebih banyak jika dibandingkan dengan pria bujang.
3. Lebih banyak seks
Pasangan yang menikah pada usia 20-an, cenderung mendapatkan seks lebih banyak daripada mereka yang menunda pernikahan.
Dalam sebuah makalah 2011, Dana rotz dari Harvard University menulis bahwa, peningkatan usia sebanyak empat tahun dalam pernikahan dikaitkan dengan hubungan seks yang lebih sering. Jadi lebih cepat Anda menikah, maka lebih banyak pula waktu yang akan Anda habiskan bersama pasangan di dalam selimut.
4. Konsumsi alkohol akan berkurang
Sebuah studi 2012 yang diterbitkan dalam Journal of Health and Social Behavior, menemukan, pasangan yang sudah menikah atau bertunangan, dilaporkan memiliki frekuensi mabuk lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang single.
“Pernikahan dan keterlibatan dengan pasangan membuat mereka memiliki rasa tanggung jawab yang lebih tinggi serta mengurangi aktivitas sosial yang kurang berguna,” tulis penulis studi tersebut.
5. Lakukan pernikahan bila telah siap
Peneliti tidak menganjurkan agar Anda buru-buru melangsungkan pernikahan, tetapi jika Anda sudah merasa siap untuk menjejaki langkah kehidupan berikutnya, lebih baik segera lakukan. Para ilmuwan menyatakan, tidak ada keuntungan menunda pernikahan.
Sebuah studi 2010 yang dilakukan oleh sosiolog Norval Glenn and Jeremy Uecker menemukan, seseorang yang berusia 25 tahun kadang menunda kesempatan menikah karena merasa kurang cukup umur. Padahal, hal ini akan mempengaruhi psikologisnya.
"Menunda pernikahan bisa menyebabkan kerugian baik secara emosional maupun kesehatannya," ujarnya.