Liputan6.com, Jakarta Terungkapnya kelompok pedofil 'Loli Candy's' di grup Facebook menjadi bukti nyata predator seksual anak hadir di sekitar kita. Berkaca dari kejadian ini, Reza Indragiri Amriel dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) menyarankan masyarakat untuk berhati-hati dalam mengunggah status atau foto di Facebook, Instagram, Path atau media sosial lain.
"Media sosial dan internet adalah dunia penuh dengan risiko. Tidak hanya orang baik, orang jahat juga banyak di situ. Oleh karena itu, saat bermedsos, lakukanlah dengan aman," kata Reza yang kini menjabat sebagai Ketua Bidang Pemenuhan Hak Anak di LPAI usai case conference terkait siber pornografi di Jakarta, Selasa (21/3/2017).
Reza juga menyarankan para orangtua untuk tidak terlalu sering memperbaharui status-status yang bisa dipakai sebagai "kode" para predator seksual anak beraksi.
Advertisement
"Misalnya membuat status begini, 'Ayah sedang di luar kota, mama sedang arisan, adek baik-baik ya di rumah'. Seolah-olah status ini baik kan, tapi ini mengirim pesan juga kepada orang yang tidak bertanggungjawab bahwa anak dalam posisi tidak terjaga," imbuhnya.
Pria yang juga psikolog forensik ini juga menyarankan orangtua untuk hati-hati dalam mengunggah foto anak dengan pakaian minim.
Ia menyontohkan, memasang foto saat jalan-jalan ke pantai sekeluarga lalu diunggah ke instagram. "Ini kesannya kan keluarga harmonis tapi tanpa disadari ada orang yang berpikiran jahat karena melihat tubuh anak dibiarkan terbuka."
"Dengan bermedia sosial dengan aman, bisa menjauhkan dari risiko 'serangan' pedofil atau predator seksual anak," pungkasnya.